STIFAR Riau Ambil Sumpah 101 Apoteker Baru

 

Pekanbaru, seputarriau.co  - Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau, Rabu 8 Oktober 2025 ambil sumpah 101 Apoteker baru, lulusan XIII semester genap tahun 2024-2025, bertempat di Grand Ballroom Hotel Pangeran Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Riau.

Ketua STIFAR Riau Prof. Dr. Ir. Thamrin, M.Sc, M.H. dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para apoteker baru dan para orang tua atas kepercayaan dalam menyelesaikan studi profesi apotekernya di kampus STIFAR Riau yang sudah berusia 23 tahun tersebut.

Atas nama pimpinan STIFAR Riau, kami mengucapkan terima kasih. Baik kepada orangtua maupun kepada apoteker baru yabg telah memilih STIFAR Riau dalam menyelesaikan pendidikan profesi apotekernya kami sampaikan pula kepada para pimpinan STIFAR, Dosen maupun tenaga kependidikan STIFAR yang telah dengan kompak bekerjasama dalam mendidik dan melaksankan tugas-tugas terkait dengan melaksanakan  tugas-tugas terkait dengan pelaksanaan akademik sehingga para mahasiswa kita dapat selesai tepat waktu, untuk lulusan tahun 2024-2025 ini dalam uji kompetensi apoteker Indonesia lulus 100%", Terang Prof. Thamrin.

Sementara itu ketua Yayasan Univ Riau sebagai pengelola STIFAR Riau yang diwakili oleh Sekretaris Yayasan, Drs. H. Jasril, M.Si, M.H. dalam sambutannya mengatakan bahwa. Pengambilan sumpah apoteker hari ini merupakan satu tahap lagi STIFAR menghasilkan tenaga Kesehatan di bidang farmasi yaitu apoteker, semoga hendaknya tamatan hari ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dalam membangun Kesehatan. Sebagaiana kita ketahui lulusan hari ini dalam uji kompetensi apoteker Indonesia Lulus 100%. Kami ucapkan selamat atas prestasi ini", sebutnya. 

Menurut Jasril, persentase kelulusan apoteker kali ini untuk angkatan 13 mencapai 100%, sebagai Sekolah Tinggi Farmasi yang berada dibawah yayasan keberhasilan ini sudah tergolong Sangat baik, namun hendaknya kedepan perlu ditingkatkan lagi menjadi 100%, selalu",Tambahnya.

"Kehadiran apoteker di Riau saat ini umumnya yang berasal dari STIFAR Riau telah  memberikan andil dan partisipasi dalam membangun Kesehatan. Dari itu marilah kita tingkatkan pengelolaan program studi PSPA (Program Studi Profesi Apoteker) ini menjadi lebih baik lagi sehingga dipercaya oleh masyarakat.

Peran Yayasan dalam mengembangkan STIFAR Riau, dan khususnya PSPA, kami dari yayasan selalu mendukung kebijakan yang ada untuk majunya Pendidikan profesi di STIFAR Riau. Kepada pimpinan Prodi dilingkungan STIFAR Riau kami berharap dapat meningkatkan Capaian Pembelajaran (CPL) dari mahasiswa sehingga kompetensinya bisa diandalkan, karena S1 farmasi kita merupakan bahan dasar atau basic untuk mahasiswa profesi Apoteker atau PSPA. Sehingga kedepannya kita tetap optimis bisa kelulusan uji kompetensi PSPA tetap bisa dipertahankan 100%, imbuhnya.

Oleh karena itu kami dari Yayasan mendorong semua dosen membangun sikap profesi Kesehatan, khususnya Farmasi yang tentunya mempunyai tantangan tersendiri. Namun kami percaya dosen-dosen Stifar mampu melaksanakannya, tambahnya.

“Selanjutnya kami dari yayasan mengucapkan selamat kepada apoteker baru dan terima kasih kepada pimpinan STIFAR Riau, terima kasih kepada stake holder atas dukungan dan kerjasamanya dalam Pendidikan profesi apoteker ini” tambahnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau yang diwakili oleh Bambang Sutrisna, SKM, M.H dalam sambutannya, dalam kesempatan ini terlebih dahulu sy mengucapkan Selamat atas keberhasilan yg telah di capai, kami Percaya hasil tersebut didapat melalui kerja keras Ananda semua dengan dukungan para orangtau atau para wali serta dari bapak ibu dosen sekolah tinggi ilmu farmasi Riau. Tadi baru saja kita menyaksikan pengambilan sumpah Profesi dari ananda-ananda kita, semoga apa yang disumpahkan benar dapat di laksanakan dengan ikhlas saat memasuki dunia kerja nantinya dan semoga membawa keberkahan untuk semua. Profesi apoteker memegang peranan penting dalam sistem kesehatan, bertanggung jawab atas pengelolaan obat dan pelayanan kesehatan. Untuk Menjadi apoteker yang handal, terdapat syarat menjadi apoteker yang harus dipenuhi, terutama Dalam hal pendidikan dan kompetensi.

"Seperti yg tertuang dalam keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/13/2023 tentang Standar profesi apoteker Mengetahui syarat dan langkah-langkah yang diperlukan dalam perjalanan menjadi apoteker sangatlah penting. Hal ini tidak hanya memastikan kualitas layanan kesehatan, tetapi juga menjamin keselamatan pasien dalam penggunaan obat. Apoteker adalah profesional kesehatan yang berperan penting dalam sistem pelayanan Kesehatan. Mereka memiliki tanggung jawab utama untuk memastikan penggunaan obat yang aman, efektif, dan sesuai, serta memberikan informasi yang akurat kepada pasien mengenai penggunaan obat. Peran apoteker tidak hanya terbatas pada pengelolaan obat, tetapi juga mencakup edukasi Pasien, pengendalian obat yang beredar, serta berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan produk farmasi. Dengan pengetahuan mendalam tentang farmakologi, apoteker membantu dalam Pengobatan yang tepat dan merespons pertanyaan serta kekhawatiran pasien terkait obat. Apoteker juga berperan dalam kolaborasi tim medis, termasuk  dokter dan perawat, untuk merumuskan strategi perawatan yang komprehensif. Dengan demikian, mereka menjadi jembatan antara pasien dan sistem kesehatan, memastikan akses yang lebih baik terhadap terapi yang dibutuhkan. Secara keseluruhan, apoteker memiliki tanggung jawab yang luas dalam menjaga kesehatan Masyarakat, memberikan dukungan vital dalam pengobatan, serta memainkan peran sentral dalam Pendidikan kesehatan terkait obat. Perkembangan teknologi dan sistem pelayanan Kesehatan yang terus berubah mengharuskan Apoteker untuk selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilan. Selain itu, persaingan di antara tenaga kesehatan lainnya juga semakin ketat, yang dapat mengurangi peluang kerja apoteker. Apoteker juga harus menghadapi tuntutan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dalam waktu yang terbatas. Pelayanan yang cepat dan efisien, seperti konsultasi mengenai obat dan Penyuluhan kesehatan, menjadi bagian penting dari peran mereka. Di sisi lain, keseimbangan antara Komitmen profesional dan kehidupan pribadi seringkali menjadi tantangan tersendiri. Menjadi seorang apoteker bukanlah proses yang instan; diperlukan dedikasi dan pemenuhan syarat yang ketat.

Langkah awal adalah menjalani Pendidikan formal serta memperoleh sertifikasi yang diperlukan. Sampai saat ini dari data sarana pelayanan kefarmasian yang dimiliki dinas kesehatan Provinsi Riau, untuk sarana Puskesmas berjumlah 232 PUSKESMAS, Rumah Sakit ada 75, Klinik 88 dan dan jumlah Apotek 863. Dengan demikian peluang untuk memperoleh pekerjaan sebagai tenaga kesehatan masih sangat terbuka karena mengingat sarana/fasilitas pelayanan kesehatan kita di Provinsi Riau ini masih membutuhkan tambahan tenaga kesehatan di berbagi bidangnya,katanya

Sementara itu, Ketua Umum DPP IAI apt. Noffenri Roestam, S.Si dalam sambutannya mengatakan, harapan kami bagi apoteker yang telah di sumpah benar-benar dapat menjunjung tinggi etika sebagai tenaga Kesehatan, lakukan lah pengabdian kepada masyarakat Bangsa dan Negara kita ini dgn ikhlas, bekerja kompeten dan profesional serta mengharap ridho dari Allah SWT. Semoga apa yg telah dicapai sampai saat ini benar-benar dapat memberikan manfaat baik bagi pribadi, keluarga maupun masyarakat secara umum. "Kami atas nama pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kesehatan Prov Riau mengucapkan selamat dan sukses atas pengambilan sumpah profesi apoteker serta Selamat dan bahagia kepada orang tua atau wali karena tanpa dukungan serta doa mereka kita bukan lah apa-apa" , Tambahnya

Selanjutnya kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Yayasan, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau yang telah berkontribusi melahirkan Sumber Daya Manusia Kesehatan khususnya di Provinsi Riau ini, semoga semua ini membawa keberkahan untuk kita semua", tambahnya.

Sementara itu Ketua PSPA STIFAR Riau,  apt. Nesa Agisti, M. Farm. Dalam laporannya mengatakan dari 101 Apoteker baru tersebut ada 5 orang yang IPK nya, 4.00 yaitu masing-masing antara lain atas nama: Bayzhola Ditya Putri, Hefriza Putri, Sajida Sulfa, Sri Harti Dewi dan Fharisti Kirana.

Turut hadir pada kesempatan tersebut antara lain Ketua DPP IAI, apt. Noffenri Roestam, S.Si, Wakil Ketua DPP IAI, Dr. Hilwan Yuda Teruna, Ketua DPD IAI Provinsi Riau, apt. Adrian Mulya, S.KM, M.Kes, Ketua DPC Kota Pekanbaru, apt. Syafri, M.Kes, Ketua LLDIKTI Wilayah XVII Dr. Nofriadi, M.Kes, Kepala Balai POM Alexander, S.KM, M.Kes. Kepala DINAS Kesehatan Kota Pekanbaru, diwakili oleh Bapak Dendi, S.KM, M.Kes. Wakil Ketua I STIFAR Riau Dr. apt. Enda Mora, M.Farm, Wakil Ketua II Dr. apt. Deni Anggraini, M. Farm., Wakil Ketua III Dr. apt. Seftika Sari, M.PH, Wakil Ketua IV Dr. apt. Adriani Susanty, M. Farm. Para dosen, karyawan STIFAR, dan undangan lainnya. 

 

( Jas/MN).


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar