Perkembangan Terkini Adopsi dan Implementasi GenAI

Berita Digital, seputarriau. co - 
Deloitte AI Institute™ baru-baru ini merilis edisi kuartal keempat laporan “State of Generative AI in the Enterprise: Now Decides Next”. Berdasarkan survei terhadap 2.773 responden dari tingkat direktur hingga C-suite di 14 negara, laporan ini mengupas perkembangan terkini adopsi dan implementasi Generative AI (GenAI) serta bagaimana organisasi mengatasi tantangan untuk  menciptakan nilai dalam skala besar.

Meski tingkat keahlian GenAI yang dilaporkan responden beragam, seluruhnya telah  berpengalaman dalam teknologi AI dan sedang menjalankan uji coba atau implementasi GenAI di organisasinya. Laporan ini juga menyajikan studi kasus yang menggambarkan bagaimana GenAI meningkatkan keamanan perangkat lunak di sektor perbankan, mempercepat keberhasilan penjualan di industri teknologi, serta mendukung pembuatan konten media sosial di sektor konsumen.

“Kasus penggunaan GenAI berkembang dengan cepat di berbagai industri. Kami melihat pergeseran yang signifikan, di mana para pemimpin kini melampaui antusiasme awal dan berfokus pada penerapan strategis GenAI di inti bisnis mereka. Fokus yang jelas sangat  penting dengan memprioritaskan kasus penggunaan yang terbukti memberikan pengembalian  investasi yang nyata,” ucap Joe UCUZOGLU, Chief Executive Officer Deloitte Global.

Applied AI Leader dan Principal, Deloitte Consulting LLP Jim ROWAN menambahkan bahwa di tengah janji agen AI dan evolusi model dasar, organisasi yang berpikiran maju semakin optimis dalam menjembatani jalan menuju ROI, sembari menyadari pentingnya pendekatan yang cermat — dan kesabaran — dalam menghadapi gelombang berikutnya dari GenAI.

“Dengan antisipasi yang tinggi, kini saatnya para pemimpin melihat investasi GenAI mereka dengan perspektif jangka panjang, memprioritaskan tata kelola, kolaborasi, dan iterasi berkelanjutan sebagai pendorong utama dalam perlombaan menciptakan nilai yang berkelanjutan,” kata Jim ROWAN.

Adopsi bergerak dengan kecepatan bisnis, bukan kecepatan teknologi 
Antusiasme awal terhadap GenAI telah berubah menjadi pendekatan yang lebih positif namun  realistis di kalangan pemimpin bisnis. Lebih dari dua pertiga responden menyatakan bahwa hanya 30% atau kurang dari eksperimen mereka yang akan sepenuhnya diimplementasikan dalam tiga hingga enam bulan ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa secepat apa pun teknologi berkembang—atau seberapa kuat dorongan dari perusahaan pengembang GenAI—perubahan organisasi di tingkat perusahaan membutuhkan waktu.

Meski begitu, mayoritas responden (78%) berencana meningkatkan anggaran AI mereka pada tahun fiskal berikutnya. Ini merupakan langkah positif, menandakan bahwa organisasi mulai melampaui siklus antusiasme (hype) dan fokus pada pengujian untuk menemukan area di mana kemampuan GenAI dapat memberikan dampak paling signifikan.

Laju perubahan yang tidak merata menyoroti masalah regulasi dan risiko sebagai hambatan utama  
Saat bisnis dan pembuat kebijakan berusaha mengatur teknologi dengan kemampuan yang  masih terus berkembang, kebutuhan akan tindakan yang terukur dan disiplin semakin  mendesak. Kekhawatiran tentang kepatuhan regulasi kini menjadi hambatan utama yang  menghalangi organisasi dalam mengembangkan dan menerapkan alat serta aplikasi GenAI – yang meningkat 10 poin persentase dari survei Wave 1 (28%) ke Wave 4 (38%).

Sebanyak 69% responden mengatakan bahwa penerapan sepenuhnya strategi tata kelola akan memakan waktu lebih dari setahun untuk diselesaikan, yang menyoroti pentingnya ketekunan dan pendekatan strategis dalam mendirikan fondasi tata kelola yang tepat. Untuk bertindak tegas dalam menghadapi ketidakpastian, organisasi harus fokus pada pemantauan pasar dan perencanaan skenario, dengan perhatian khusus pada potensi titik buta dalam strategi mereka, guna mengambil keputusan yang lebih tepat saat ini.

Skalabilitas masih dalam proses — beberapa penggunaan berkembang lebih cepat daripada yang lain  
Pergeseran strategis tengah terjadi, dari mengejar teknologi menuju diferensiasi kompetitif dengan GenAI, dan hasil pengembalian investasi untuk inisiatif GenAI yang paling maju (tereskalasi) umumnya menunjukkan hasil yang positif. Hampir semua organisasi melaporkan ROI yang terukur, dan hampir seperempatnya (20%) melaporkan ROI sebesar 31% atau lebih dari GenAI.

Penggunaan GenAI di bidang TI tampaknya yang paling berkembang, dengan 28% responden mengatakan inisiatif paling maju mereka berada di fungsi ini. Implementasi keamanan siber juga menonjol, dengan 44% melaporkan ROI yang melebihi ekspektasi mereka, lebih banyak daripada fungsi lainnya. Meskipun telah ada kemajuan dalam tata kelola terpusat, adopsi bertahap, kemitraan kolaboratif, dan iterasi berkelanjutan, skalabilitas dan penciptaan  nilai tetap menjadi tantangan utama bagi organisasi.

Agentic AI akan menjadi kunci penciptaan nilai berkelanjutan — namun bukan solusi instan 
Agentic AI semakin menarik perhatian para pemimpin, dengan 26% organisasi yang disurvei sudah menggali pengembangan agen otonom secara signifikan dan 42% dalam tingkat tertentu.

Sebagai sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mencapai tujuan dengan intervensi minimal, agen memiliki potensi besar untuk mempercepat penciptaan nilai bisnis yang berkelanjutan. Namun, hambatan utama yang saat ini dihadapi GenAI seperti ketidakpastian regulasi, manajemen risiko, kekurangan data, dan masalah tenaga kerja tetap ada dan menjadi lebih penting seiring meningkatnya kompleksitas sistem agentic.

By :  Cecep Supriadi 


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar