Ironis, Jalan Kota Duri Penghasil Minyak Rusak parah
MANDAU, seputarriau.co – Kota Duri yang selama ini diagung-agungkan sebagai kota minyak yang kaya dan merupakan daerah penghasil migas yang ditandai dengan berdirinya tugu dua juta barrrel pada tahun 2006 lalu di Duri. Pencapain produksi minyak ini dihitung sejak tahun sejak tahun 1958.
Namun kenyataan yang dirasakan masyarakat Mandau sangat bertolak belakang dengan infrastruktur pembangunan di Kota tersebut, Beberapa jalan utama dan kanal atau parit masih rusak dan tidak berfungsi dengan baik sebagaimana keluhan warga berikut ini.
Warga minta perhatian khusus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis sebagaimana yang dikeluhkan salah satu warga jalan Jendral Sudirman Duri, Ejon Jeronimus melalui postingan fecebooknya menyampaikan kepada pihak Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk sesegera mungkin memperbaiki jalan yang sudah rusak parah di sejumlah titik jalan Jendral Sudirman, seperti di penurunan jalan Seni Alam, simpang tiga Babussalam, di depan Gang jalan Rokan tepatnya di samping kantor Camat Mandau dan di depan Mesjid Jamik, depan rumah Piaman laweh Pasar Duri, serta di depan Kantor KUA Kec. Mandau sebelum Simpang Pokok Jengkol Duri. Hal ini mengantisipasi sebelum jatuh korban lebih banyak lagi, mengingat sudah memakan beberapa korban, apalagi di saat ini musim penghujan.
Sejumlah titik di sepanjang badan jalan Jendral Sudirman Kota Duri menanti jatuhnya korban dari pengemudi kendaraan roda dua akibat jalan berlubang dan tergenang air yang meluber dari drainase bahu jalan sehingga tidak mampu menampung curahan hujan yang bercampur dengan air limbah rumah tangga dikarenakan parit bendungan pecah.
Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis asal Dapil Mandau, Nanang Haryanto di kediamannya pada Minggu (07/06) mengutarakan kepada awak media, bahwa Ia berharap kepada perusahaan raksasa yang bergerak di Migas, yakni PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) Duri untuk segera melakukan normalisasi kanal yang melintas di pemukiman masyarakat, mulai dari Kelurahan Gajah Sakti, Kelurahan Duri Timur, Kelurahan Babusalam, Kelurahan Air Jamban, Desa Batang Dui dan Desa Pematang Obo, untuk mengatasi banjir di pemukiman penduduk.
“Dulunya memang PT. CPI Duri sudah pernah melakukan normalisasi kanal yang menjadi tanggungjawab mereka, tetapi itu sekitar tahun 2010 dan 2011 yang lalu, Namun sekarang ini berdasarkan hasil pantauan kami di lapangan, kanal di sepanjang pagar PT. CPI Duri itu sudah dangkal kembali, sehingga disaat musim penghujan seperti ini, air parit warga tersumbat dan meluber ke badan jalan protokol Kota Duri, karena panel kontrol air yang dibangun oleh Pemkab Bengkalis tidak mampu menampung debit airnya yang begitu banyak sehingga tergenang di badan jalan," ujarnya.
“Gang-gang kecil di semua tempat ada anggaranya untuk perawatan, jalan umum di tengah Kota Duri sebAupaten Bengkalis Junaidi yang juga belum merespon pesan WhatsApp awak media.
(DW /rls)
Tulis Komentar