Artikel Pilihan: " Ayo Buat Pojok Baca Di Kelas"

Desy Angriani, S.Pd.

Karya: Desy Angriani S.Pd. 

Perpustakaan sekolah merupakan bagian dari sarana dan prasana yang wajib ada untuk menunjang pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan menyatakan, setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan standar nasional pendidikan. Standar Nasional perpustakaan tersebut menjadi acuan dalam pendirian, pengelolaan, dan pengembangan perpustakaan yang berlaku sama secara nasional.

Perpustakaan sekolah harus dapat melayani peserta didik, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya (warga sekolah) agar memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan sesuai dengan kurikulum dan pembelajaran yang dilaksanakan. Perpustakaan sekolah bukan hanya berfungsi sebagai unit kerja yang menyediakan bahan bacaan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, akan tetapi merupakan sumber belajar bagi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan masyarakat sekolah yang keberadaannya sebagai bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan sekolah.

Akan tetapi, dalam praktiknya, keberadaan dan layanan perpustakaan sekolah masih kurang diminati oleh peserta didik dan warga sekolah lainnya. Diperlukan upaya yang berkelanjutan dari semua pihak agar dapat meningkatkan minat peserta didik dan warga sekolah untuk mengakses perpustakaan. Salah satu upaya meningkatkan minat dan memperluas akses layanan perpustakaan adalah dengan mengembangkan sudut baca kelas dan area baca sekolah agar dapat lebih mudah dan lebih dekat dengan perserta didik dan warga sekolah lainnya.

Sudut baca kelas adalah suatu sudut atau tempat lain yang berada di dalam kelas yang digunakan untuk menata buku atau sumber belajar lainnya dalam rangka meningkatkan minat baca dan belajar peserta didik melalui kegiatan membaca yang menyenangkan. Sudut baca kelas bertujuan untuk mengenalkan peserta didik kepada beragam sumber bacaan untuk dimanfaatkan sebagai media, sumber belajar, serta memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan.

Sudut baca kelas juga merupakan upaya mendekatkan perpustakaan ke peserta didik. Sudut baca kelas dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran.

Pembinaan minat baca merupakan langkah awal sekaligus cara efektif untuk menumbuhkan minat baca kepada anak karena dimasa anak-anak merupakan masa yang tepat untuk menanamkan sebuah kebiasaan yang nantinya kebiasaan ini akan terbawa hingga dewasa. Dengan kata lain, apabila sejak kecil anak terbiasa membaca, maka kebiasaan membaca akan terbawa hingga dewasa. Kebiasaan membaca merupakan sesuatu yang penting dan fundamental yang harus dikembangkan sejak dini dalam rangka untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Hal ini tidak lain karena membaca dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan. 

Anak yang memiliki pengetahuan dan wawasan tentunya akan lebih berhasil dalam setiap tahap kehidupannya misalnya dalam pendidikan maupun cara pandang.

Melalui pojok baca diharapkan dapat menanamkan kepada anak didik untuk menciptakan budaya membaca dan kebiasaan segala hal yang berhubungan dengan gemar membaca. Selain itu, dengan gemar membaca anak memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang.  Dengan kata lain, manfaat membaca dapat meningkatkan pengembangan diri, memenuhi tuntutan intelektual, memenuhi kepentingan hidup, meningkatkan minatnya terhadap suatu bidang, mengetahui hal-hal yang aktual, membuka cakrawala kehidupan bagi anak, menyaksikan dunia lain, dunia pikiran dan renungan, dan merubah anak menjadi mempesona dan terasa nikmat tutur katanya.

Adapun tujuan diadakannya pojok baca ini adalah untuk mendukung gerakan 15 menit membaca sebelum jam belajar mengajar dimulai, mengisi waktu kosong ketika selesai mengerjakan tugas dari bapak/ ibu guru, mengisi waktu luang pada saat jam kosong. Manfaat lain dari  pojok baca adalah memfasilitasi anak akan informasi dan pengetahuan karena masih banyak dari anak malas berkunjung ke perpustakaan karena terbatasnya pada saat jam istirahat pelajaran, itupun anak harus disibukkan dengan jajan di kantin sekolah.

Selain itu, pojok baca juga sarana untuk mempromosikan perpustakaan lewat koleksi yang ada di pojok baca, masih banyak dari anak yang datang ke perpustakaan karena tuntutan tugas dari guru. Maka dari itu, kegiatan ini sangat efektif dalam membangun dan mendorong minat baca anak karena dimana dulunya anak mengisi waktu luang mereka dengan bermain, sekarang bisa dialihkan dengan kegiatan positif salah satunya dengan membaca.

Tidak sekedar mengajak, guru pun harus memiliki kecintaan terhadap kegiatan literasi. Ketika guru membaca di suatu pojok baca di sekolah, dengan harapan dapat menstimulus siswa agar senantiasa memiliki kesadaran betapa pentingnya membaca. Kita tidak bisa memerintah orang lain membaca apabila kehidupan kita sangat jauh dari kegiatan membaca. Karena guru adalah panutan bagi seorang siswa, jika gurunya gemar membaca maka siswanya pun akan gemar membaca, tetapi sebaliknya, ketika guru nya tidak gemar membaca, jangan berharap dan mimpi untuk melihat siswa-siswi rajin membaca akan terwujud di masa yang akan datang.

Peran guru melakukan kegiatan membaca tidak sekedar memberi berupa stimulus kepada siswa-siswi. Peran lain dari seorang guru, yaitu senantiasa membimbing kegiatan membaca siswa. Hal itu bertujuan untuk mengarahkan atau mengklarifikasi konten-konten janggal yang terdapat pada buku bacaan. Artinya, peran guru tidak hanya menyuruh anak membaca tanpa tujuan, namun ada poin penting yang dipetik siswa kepada gurunya 'guru saya itu orangnya teliti.' Kemudian setelah kegiatan membaca sudah selesai, guru bisa bertanya kepada muridnya setelah membaca. Hal itu bertujuan untuk mengukur sejauh mana konsentrasi siswa saat kegiatan membaca berlangsung.

Melalui pojok baca diharapkan dapat menanamkan kepada anak didik untuk menciptakan budaya membaca dan kebiasaan segala hal yang berhubungan dengan gemar membaca. Selain itu, dengan gemar membaca anak memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang.  

Penulis

DESY ANGRIANI,S.Pd merupakan Guru IPA Di SMP Negeri 14 Dumai


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar