Bukan Sekadar Es Krim
LOMBOK UTARA, seputarriau.co – Sebuah tulisan untuk tidak berjualan es krim di lokasi pengungsian viral di media sosial. Tidak ada niat sama sekali dalam hati Faozi Kasim (34) untuk melarang saudara sesama penyintas gempa mencari nafkah. Ia mengaku, hanya menuliskan unek-unek kegundahan di hatinya begitu saja.
Faozi terpaksa memasang imbauan larangan berjualan bagi penjaja es krim keliling, di sebuah batang pohon dekat pintu masuk Dusun Terengan, Pemenang Timur, Pemenang, Lombok Utara. Putri kembarnya, Assyifa dan Azrila (3) merengek ingin es krim setiap kali pedagang es krim berjualan di daerah mereka mengungsi.
"Sejujurnya saya juga kasihan sama pedagang yang juga korban (gempa). Tapi yang saya sesali, harga(es krim)nya dinaikkan. Sedangkan sisa uang saat itu tinggal beberapa. Setiap hari ada saja yang lewat (berjualan) dan lebih dari satu," ujarnya kepada Tim ACTNews, Sabtu (8/9). Faozi adalah satu dari ratusan penyintas gempa yang mengungsi di areal persawahan Dusun Terengan, Pemenang Timur.
Potret di atas adalah salah satu gambaran perjuangan para penyintas gempa Lombok dalam masalah pangan. Hingga kini, sebagian besar masyarakat terdampak gempa masih mencari cara terbaik untuk melanjutkan hidup.
Bersamaan dengan itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Diamond Es Krim dan Aice Es Krim menggelar aksi penangan dasar psikososial dan pembagian es krim ke anak-anak terdampak gempa di Pemenang Timur. Tujuan utama kegiatan ini yakni memberikan bantuan pangan berupa es krim kepada masyarakat terdampak gempa, khususnya anak-anak.
"Kerja sama ACT dalam pembagian es krim kali ini diharap mampu menebarkan kebahagiaan kepada anak-anak terdampak gempa, sebab belum tentu setiap hari mereka bisa merasakan es krim. Selanjutnya, diharapkan, kerja sama tidak hanya berhenti sampai di sini," ujar Falah Laini bagian kemitraan ACT NTB.
Keinginan anak-anak untuk makan es krim menjadi satu dari sekian tantangan hidup yang harus dihadapi masyarakat penyintas gempa. Mengusung semangat Indonesia Bersama Lombok, Aksi Cepat Tanggap mengajak seluruh masyarakat Indonesia turut membantu Lombok untuk kembali pulih.
(rls)
Tulis Komentar