DAMPAK KETIDAKLINIERAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU TERHADAP KUALITAS PEMBELAJARAN DISEKOLAH

Opini, seputarriau.co - Ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah menjadi perhatian serius dalam dunia pendidikan Indonesia. Fenomena ini, dikenal sebagai ketidaklinieran latar belakang pendidikan guru, dinilai berdampak signifikan terhadap kualitas pembelajaran, terutama dalam hal penguasaan materi dan strategi pengajaran yang tepat.
Menurut data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sekitar 29% guru Sekolah Dasar (SD) di Indonesia mengajar mata pelajaran yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka. Ketidaksesuaian tertinggi terjadi pada guru pendidikan agama, mencapai 54%, diikuti oleh guru tingkat SD sebesar 21%, dan guru pendidikan jasmani sekitar 17%.
Ketidaksesuaian ini juga terlihat pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Di tingkat SMP dan SMA, banyak guru yang mengajar mata pelajaran di luar bidang studi mereka karena kekurangan guru di bidang tertentu, terutama di daerah terpencil.
Ketidaklinieran ini berdampak pada kualitas pembelajaran di kelas. Guru yang tidak memiliki latar belakang akademik sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan sering kali menghadapi kesulitan dalam mengembangkan materi, melakukan asesmen autentik, dan menyesuaikan metode pembelajaran yang relevan.
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Sayidah Napisah dan Rasmitadila dari Universitas Djuanda menemukan bahwa kualitas tenaga pendidik sangat mempengaruhi mutu pembelajaran. Guru dengan kompetensi yang rendah cenderung tidak mampu memberikan pelayanan pendidikan yang memuaskan kepada peserta didik.
Kemendikbudristek telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini, termasuk melakukan relaksasi regulasi agar ketentuan linieritas lebih luas cakupannya dengan memetakan rumpun bidang studi. Misalnya, guru dengan latar belakang pendidikan dalam rumpun tertentu dapat mengajar bidang studi satu rumpun.
Namun, tantangan masih ada, terutama dalam hal distribusi guru yang tidak merata. Banyak sekolah di daerah terpencil kekurangan guru, memaksa guru yang ada untuk mengajar mata pelajaran di luar kompetensi mereka. Hal ini diperparah dengan kurangnya pelatihan dan pendidikan untuk meng-update pengetahuan para guru secara keilmuan maupun metode pembelajaran.
Kesimpulannya :
Ketidaklinieran latar belakang pendidikan guru merupakan masalah serius yang mempengaruhi kualitas pembelajaran di sekolah. Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah ini perlu didukung dengan peningkatan pelatihan bagi guru dan pemerataan distribusi guru di seluruh wilayah Indonesia.
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah isu isu kontemporer.
Penulis : Diah Ayu Purtala Dewi, Vika Ami Raditha, Wanda Rahma Sagita , Ayu Meliana
Tulis Komentar