Dosen Bersama Mahasiswa Kukerta UNRI Tingkatkan Prekonomian Masyarakat Bangko Pusako


ROHIL, seputarriau.co  - Pemanfaatan Potensi Lokal Buah Nenas  Bagi Ibu-Ibu Rumah Tangga Buruh tani Sawit untuk meningkatkan perekonomian keluarga di Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir.


Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu dari Tri Dharma perguruan tinggi selain penelitian dan pengajaran ujar Meilda Wiguna, SE. M. Sc,Ak, CA selaku ketua dari tim pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kukerta Universitas Riau Tahun 2019 di 4 kepenghuluan/desa yang ada di kecamatan bangko pusako 


Bangko pusako adalah sebuah nama kecamatan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Kecamatan bangko pusako berbatasan dengan :

Sebelah Utara: Kecamatan Tanah Putih

Sebelah Selatan: Kecamatan Rimbo Melintang

Sebelah Timur: Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan

Sebelah Barat: Kecamatan Bagan Sinembah

Meningkatnya pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkat pula tuntutan dan kebutuhan hidup lainnya sehingga menimbulkan peran serta berbagai pihak dalam menghadapi permasalah tersebut. Mata pencaharian sebagian besar penduduknya adalah sebagai buruh tani kelapa sawit dan petani buah nenas. Bagusnya kondisi tanah tersebut merupakan faktor penentu sawit dan nenas dapat tumbuh dengan baik. Sehingga sangat banyak kita jumpai perkebunan sawit yang tentunya dimiliki masyarakat yang memiliki modal yang besar. Namun bagi yang tidak memiliki modal akan menjadi buruh di perkebunan kelapa sawit,  sehingga banyak dari kaum laki-laki bekerja sebagai buruh tani kelapa sawit. Tekstur tanah yang mendukung sangat banyak juga dijumpai penduduk yang menanam buah nenas yang menjadi potensi lokal daerah tersebut.

Pertambahan penduduk dari tahun ke tahun akan membuka peluang usaha dalam variasi penggunaan makanan, salah satu adalah makanan yang berasal dari potensi lokal suatu daerah seperti yang terdapat dikecamatan bangko pusako ini adalah potensi buah lokal nenas. Diversifikasi produk olahan buah lokal memiliki prospek yang baik dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dalam hal ini keluarga atau masyarakat kecamatan bangko pusako yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh tani kelapa sawit.  Adanya anggota keluarga buruh tani sawit (isteri dan anak perempuan yang sudah cukup umur) untuk mengembangkan usaha diversifikasi produk olahan buah nenas yang merupakan potensi buah lokal yang sangat banyak dihasilkan dikecamatan bangko pusako ini merupakan peluang yang baik dalam upaya meningkatkan perekonomian buruh tani sawit di kecamatan bangko pusako.

Meilda wiguna, menuturkan bahwa dalam mengelola potensi lokal tidak bisa terlepas dari pengetahuan untuk mengelola usaha tersebut menjadi bisnis yang berkembang dari waktu ke waktu dengan profit yang semakin meningkat, ini tentunya diperoleh melalui pemahaman akan bisnis/usaha yang dijalankan tersebut, aturan-aturan yang melekat di dalam melaksanakan usaha tersebut (hukum bisnis) serta pelaporan keuangan sederhana dalam mengelola bisnis atau usaha dalam mengembangkan potensi lokal suatu daerah yang akan kita jalankan menjadi peluang potensi usaha.

Beliau menambahkan bahwa berhasil atau tidaknya pembangunan suatu daerah sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang dimilikinya. Semakin maju pendidikan akan meningkatkan sumber daya manusia yang dimiliki oleh daerah tersebut. Demikian pentingnya peranan pendidikan, maka sudah sewajarnyalah pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat memberikan perhatian yang besar pada bidang ini. Pendidikan tidak hanya diperoleh melalui pendidikan formal namun bisa juga melalui keikutsertaan masyarakat dikegiatan pelatihan-pelatihan ataupun penyuluhan yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Salah satunya kegiatan yang diselenggaran oleh tim pengabdian masyarakat universitas riau ini yang merupakan implementasi dari pelaksanaan salah satu dari Tri Dharma perguruan tinggi. 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Kecamatan bangko pusako khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga istri buruh tani sawit dan anak perempuannya tentang diversifikasi buah nenas menjadi produk olahan yaitu selai nenas dan dodol nenas. Tujuan lain adalah pembekalan jiwa entrepreneurship, hukum bisnis, analisis daya saing produk olahan nenas, dan pelatihan penyajian laporan keuangan sederhana dalam mengelola usaha diversifikasi produk olahan nenas tersebut.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kecamatan Bangko Pusako ini dilakukan dengan cara Diversifikasi Usaha Hasil olahan buah lokal yaitu buah nenas. Kegiatan Pengabdian ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yaitu melalui empat kegiatan, yaitu kegiatan survey lokasi, kegiatan penyuluhan dengan materi-materi, kegiatan praktik pembuatan selai nenas dan dodol nenas, serta kegiatan evaluasi.

Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat desa binaan ini dihadiri oleh lebih dari 75 peserta di berbagai kegiatan yang terdiri dari ibu camat, perangkat desa (ibu RT/ibu RW),  ketua PKK desa bangko kanan,desa bangko lestari, desa bangko pusaka dan desa bangko makmur serta para masyarakat (ibu rumah tangga buruh tani sawit dan remaja putri). Ketua PKK ini selanjutnya yang akan mendampingi para peserta dari beberapa desa yang ada di kecamatan bangko pusako agar pengolahan potensi lokal buah nenas bisa terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya sehingga menjadikan desa-desa di kecamatan bangko pusako ini menjadi desa binaan Universitas Riau.

Berdasarkan kondisi dilapangan sebelum dan setelah kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan banyak sekali perubahan-perubahan kearah positif yang kami temukan. Pada awal kegiatan yang diawali dengan survey ditemukan fakta bahwa masyarakat bangko pusako belum pernah melakukan diversifikasi buah nenas menjadi produk olahan yang bernilai jual lebih tinggi, selama ini nenas dipanen dan langsung dijual tanpa di proses sebelumnya menjadi produk olahan, selanjutnya juga belum pernah ada penyuluhan-penyuluhan terkait diversifikasi buah nenas menjadi produk olahan yaitu selai nenas dan dodol nenas, dan belum pernah juga masyarakat di bangko pusako mengikuti penyuluhan seperti pembekalan jiwa entrepreneurship, hukum bisnis, analisis daya saing produk olahan nenas, dan pelatihan penyajian laporan keuangan sederhana dalam mengelola usaha diversifikasi produk olahan nenas tersebut. 

Hasil yang didapat dari beberapa kegiatan desa binaan ini antara lain: Mayarakat atau peserta yang ikut pelatihan tersebut termotivasi untuk melakukan pemanfaatan potensi lokal buah nenas tersebut yang diketahui dari tanggapan mereka setelah mengikuti pelatihan olahan diversifikasi buah nenas menjadi produk olahan yaitu selai nenas dan dodol nenas. Untuk tahap awal banyak dari peserta yang tertarik untuk mengolah buah nenas tersebut dan menjualnya di sekolah-sekolah yang berada dekat dari rumah mereka. Dari kegiatan pembekalan jiwa entrepreneurship, hukum bisnis, analisis daya saing produk olahan nenas, dan pelatihan penyajian laporan keuangan sederhana, sangat menambah wawasan peserta dalam mengelola usaha diversifikasi produk olahan nenas tersebut, hal ini bisa kami bandingkan dari pengetahuan mereka sebelum mengikuti pelatihan dengan setelah mereka mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut. Sehingga dari beberapa kegiatan pelatihan dan pembekalan yang dilakukan sangat memberikan manfaat yang positif bagi ibu-ibu rumah tangga buruh tani sawit dan remaja putri di kecamatan bangko pusako. Harapannya kegiatan yang positif ini dapat meningkatkan kesejahteraan perekonomian keluarga di desa-desa yang ada di kecamatan bangko pusako, kabupaten rokan hilir. Kegiatan ini sangat disambut baik oleh bapak H.Sukirman, S.Ag.M.Ag yang mewakili camat kecamatan bangko pusako, beliau mengutus ibu ketua PKK yang ada di kecamatan bangko pusako untuk hadir sebagai mitra dalam acara yang berlangsung yang sebagian besar memang dihadiri oleh ibu-ibu rumah tangga tersebut.

(MN)

 

 

 


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar