Wakaf Sumur, Jalan Keluar Kekeringan di Dusun Karangmojo

GUNUNGKIDUL, seputarriau.co  Kekeringan masih melanda sebagian besar wilayah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sudah beberapa bulan terakhir, musim kemarau yang menerpa wilayah Gunungkidul mengakibatkan sumur galian warga serta lahan pertanian mengering.

Namun, jalan keluar dari kekeringan perlahan membuat warga Dusun Karangmojo, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul bisa bernapas lega. Pasalnya, kebutuhan dasar berupa air bersih akhirnya bisa segera terpenuhi. Kecamatan Paliyan merupakan salah satu dari 13 kecamatan di Gunungkidul yang tengah mengalami kekeringan akibat kemarau panjang.

Jalan keluar dari dilema kekeringan berbulan-bulan datang dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY bersama mitra donatur Karuma Swalayan. Untuk Dusun Karangmojo, ACT DIY memulai pembangunan Wakaf Sumur Produktif, sumur ini pun bakal mengurai krisis kekeringan dan darurat air bersih yang melanda Dusun Karangmojo, Kecamatan Paliyan.

Agus Budi, selaku Kepala Cabang ACT DIY mengatakan, sampai saat ini program Wakaf Sumur di DIY telah berjalan di 12 titik. Dusun Karangmojo menjadi lokasi ke-12 yang disambangi program Wakaf Sumur ACT DIY.

“Di Dusun Karangmojo kondisi airnya cukup mengkhawatirkan. Sumur galian warga kondisinya sudah mengering. Untuk keperluan mencuci dan mandi warga memanfaatkan air sungai, sedang untuk keperluan minum dan memasak warga harus rela iuran untuk membeli air dari truk tangki,” ujar Agus Budi.

Sumur untuk Dusun Karangmojo rampung digali

Senin (10/9) Tim ACT DIY bergerak ke lokasi pengeboran di Dusun Karangmojo. Pengeboran Wakaf Sumur yang dimulai sejak sepekan kemarin, dinyatakan selesai pada Senin (10/9) dengan kedalaman 62 meter. Widi selaku koordinator pengeboran mengaku bersyukur, “biasanya sumur bor di Gunungkidul rata-rata kedalamannya antara 80 meter hingga 120 meter, syukur di Dusun Karangmojo ini di kedalaman 62 meter sudah dapat sumber air,” ujarnya.

Pada waktu yang sama, Taryono selaku ketua RT setempat menyampaikan keluhan warganya. Menurut Taryono, selama ini untuk kebutuhan air sehari-hari warganya terpaksa membeli dengan harga yang tak murah. "Ya itu mas, kita beli, harganya lumayan bahkan lebih tinggi dari pengeluaran listrik bulanan, itu pun kadang datangnya terlambat, belinya hari Rabu, tapi Jumat baru datang," ungkap Taryono.

Ia juga menyampaikan terima kasih dan berharap adanya Wakaf Sumur ini manfaatnya dapat dirasakan seluas-luasnya oleh masyarakat Dusun Karangmojo."Terimakasih kepada pihak ACT dan donatur karena telah membantu kami, semoga keberadaan sumur ini dapat bermanfaat dan berguna sepanjang masa," pungkasnya. 

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Winarto selaku Sekretaris Takmir Masjid Al-Amin. Lokasi pembangunan Wakaf Sumur ini kebetulan berada di tanah wakaf masjid Al-Amin. Winarto mengucapkan terimakasihnya, seraya mendoakan agar program tersebut bermanfaat bagi jamaah.

"Saya mewakili Takmir Masjid Al-Amin, berharap keberadaan Wakaf Sumur ini menjadi jalan keluar bagi jamaah, agar lebih nyaman dalam beribadah,” ucapnya.

(rls)


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar