Aktivis Kampar Tolak Keberadaan Indomaret
KAMPAR, seputarriau.co - Aktivis Kampar tolak kehadiran minimarket Indomaret di Kampar. Indomaret dinilai dapat mematikan usaha sejenis yang dikelola masyarakat secara perorangan.
Menurut pantauan wartawan, (31/05) di Bangkinang Kota, Aksi penolakan berdirinya minimarket INDOMARET di Bangkinang dilakukan oleh pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam GERAKAN PEMUDA PATRIOTIK INDONESIA (GPPI) Cabang Kampar.
Dalam rilisnya, aktivis GPPI Riyan mengatakan, bahwa aksi tersebut berawal dari pengaduan pedagang kecil yang mengeluh atas dibukanya kedua minimarket tersebut.
Korlap aksi, David mengatakan, bahwa pembukaan Minimarket INDOMARET sangat merugikan usaha sejenis yang dikelola perorangan.
David menegaskan, bahwa Pemerintah seharusnya tidak memberikan peluang kepada modal asing untuk membuka usaha di kampar, karena menurut saya itu tidak dapat membantu perkembangan ekonomi rakyat di Kampar.
Sementara Sekretaris Umum GPPI Kampar, Ryan mengaku tidak mengetahui Alasan dan maksud yang jelas dari Pemda Kampar terhadap pemberian izin kepada minimarket INDOMARET. Kalau untuk membuka peluang lapangan kerja untuk masyarakat kampar, menurut saya tidak sesuai dengan berapa keuntungan yang diperoleh masyarakat dibandingkan dengan keuntungan yang dibawa keluar oleh perusahaan minimarket INDOMARET tersebut, ungkap Ryan.
Lebih lanjut Ryan mengatakan, seharusnya pemerintah membackup pedagang kecil, seperti memberikan bantuan modal usaha bagi masyarakat kampar, bukannya mendatangkan penjajah di kampar, tambah Ryan.
Dalam isi spanduk yang bertuliskan #DPRDSABUN dan #PEMKABASING itu menandakan bahwa para wakil rakyat yang duduk di gedung DPRD tidak bisa mengawal dan mengontrol kebijakan pemerintah, sementara kita melihat pemerintah Kampar lebih berpihak kepada modal asing ketimbang rakyat sendiri, jelas Ryan.
Kami dari Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) Cabang Kampar menuntut DPRD Kampar dan PEMERINTAH KAMPAR mengambil sikap untuk mencabut izin minimarket INDOMARET serta usir pemodal asing yang membuat rakyat Kampar menjerit, ungkap Ryan.
(Mizi/ MCR)
Tulis Komentar