BBKSDA Buru Harimau Pemangsa Warga di Inhil

PEKANBARU, seputarriau.co - Harimau liar yang menerkam Yusri Efendi (34) warga Inhil,diduga adalah Bonita yang sebelumnya juga menewaskan Jumiati. Hewan itu memang sedang dibuntuti tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) untuk ditembak bius.Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, mengatakan, awalnya tim mendapat laporan masyarakat tentang keberadaan harimau di Kampung Danau, Kecamatan Pelanggiran, Kabupaten Indragiri Hilir pada pukul 16.00 WIB, Sabtu (10/3/2018).
 
 Tim yang memang sedang memantau gerak gerik Bonita langsung meluncur ke lokasi.Tiba di Kampung Danau pukul 17.00, tim langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tim mengambil posisi di belakang rumah seorang warga untuk melakukan penembakan bius.
 
"Namun jarak tembak tidak maksimal, maka tidak terjadi penembakan bius. Harimau bergerak ke kebun PT THIP," jelas Suharyono.Lebih kurang berjalan 100 meter, binatang yang juga dikenal dengan sebutan "Datuk" itu berhenti di dekat pembangunan sarang burung walet. 
 
Melihat itu, tim langsung bergerak ke bawah, mengamati dari rumah warga.Saat itu, kata Suharyono, harimau masih di samping bangunan walet. Tim melihat empat orang pekerja masih bekerja di bangunan itu. Lima menit kemudian, harimau bergerak ke arah bangunan walet."Lebih kurang 50 meter dari bangunan walet dan harimau berhenti di belakang bangunan. 
 
Sekitar pukul 18.25 WIB  harimau bergerak menuju ke arah rumah bidan desa kurang lebih 100 meter dan tim mundur pelan-pelan mendekati rumah bidan, sedangkan pekerja walet tersebut diarahkan oleh warga agar pulang ke arah sungai dan menjauh dari harimau," papar Suharyono.
Ternyata para pekerja tersebut tanpa sepengetahuan tim dan warga sekitar mengarah ke arah posisi harimau. Di saat itulah harimau langsung menyerang si pekerja."Saat itu, posisi tim dan warga lebih kurang 200 meter karena ada teriakan, maka tim dan warga mendekat dan tidak bisa membantu karena sudah mulai gelap. Warga langsung menjemput para pekerja lewat sungai," tutur Suharyono.
 
Setelah menjemput para pekerja, baru diketahui kalau satu di antaranya terpisah. Tim dan masyarakat kembali melakukan pencarian. Lebih kurang 15 menit, pekerja yang hilang ditemui dalam semak-semak berair dalam keadaan tidak sadarkan diri."Korban diangkat ke pinggir sungai. Saat dibuka bajunya,  dilihat ada luka menganga di bagian leher. Diduga akibat di terkaman harimau dan korban langsung dilarikan ke KPP," pungkas Suharyono.
 
Saat ini, tim medis BBKSDA memang sedang berada di Inhil untuk menangkap Bonita yang menewaskan pekerja kebun, Jumiati, beberapa bulan lalu. Tim berencana menangkap hewan yang mulai langka tersebut dengan tembakan bius.
 
Sementara, Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati, belum bisa memastikan kalau harimau yang menerkam Yusri adalah Bonita. Menurutnya, tim masih di TKP untuk melakukan penelitian.
 
"Masih diteliti kembali  melalui identitas lorengnya, apakah Bonita atau Harimau Sumatera yang lain karena situasi sudah mulai gelap. Tim masih di TKP dan bekerja sama dengan masyarakat," pungkas Dian.
(MN/ MCR)


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar