Demi Mempertahankan Ekosistem, Gajah Liar di SM Balai Raja Melahirkan

BALAIRAJA , seputarriau.co - Upaya Balai Besar Konservasi Daya Alam (BBKSDA) Riau untuk mempertahankan dan memperbaiki ekosistim (Suaka Margasatwa) SM Balai Raja yang merupakan habitat Gajah Sumatera telah menunjukkan hasil nyata.
Seekor gajah liar Sumatera berumur sekitar 40 tahun melahirkan bayinya di komplek Hutan Talang Suaka Margasatwa Balai Raja.
"Kelahiran bayi gajah Sumatera ini membawa angin segar bagi pencinta satwa terutama BBKSDA Riau karena salah satu species terancam punah kembali melahirkan bayinya di tahun 2018 ini setelah pada tanggal 15 Januari 2018 bayi rusa timor juga telah lahir di kebun binatang Kasang Kulim, Kampar Riau," kata Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati, Rabu (17/1/18).
Rimba Satwa Foundation (RSF) sebagai mitra BBKSDA Riau yang pertama menemukan kelahiran berdasarkan jejak kaki gajah kecil sekitar 4 hari yang lalu dan mereka memperkirakan waktu kelahiran terjadi sekitar 1 minggu ini. RSF mengamati induk betina yang mereka namai "Seruni" dari sebelum kelahiran terjadi.
Walaupun anak gajah tersebut terlihat lincah dan sehat, tambahnya, namun sampai dengan saat ini belum dapat diketahui jenis kelaminnya karena selalu dikawal oleh induknya dan dua gajah dewasa lainnya.
Untuk kedepannya menurut Dian, BBKSDA Riau beserta mitra akan terus melakukan upaya dalam penyelamatan dan pelestarian satwa yang dilindungi termasuk gajah Sumatera.
(MN/MCR)
Seekor gajah liar Sumatera berumur sekitar 40 tahun melahirkan bayinya di komplek Hutan Talang Suaka Margasatwa Balai Raja.
"Kelahiran bayi gajah Sumatera ini membawa angin segar bagi pencinta satwa terutama BBKSDA Riau karena salah satu species terancam punah kembali melahirkan bayinya di tahun 2018 ini setelah pada tanggal 15 Januari 2018 bayi rusa timor juga telah lahir di kebun binatang Kasang Kulim, Kampar Riau," kata Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati, Rabu (17/1/18).
Rimba Satwa Foundation (RSF) sebagai mitra BBKSDA Riau yang pertama menemukan kelahiran berdasarkan jejak kaki gajah kecil sekitar 4 hari yang lalu dan mereka memperkirakan waktu kelahiran terjadi sekitar 1 minggu ini. RSF mengamati induk betina yang mereka namai "Seruni" dari sebelum kelahiran terjadi.
Walaupun anak gajah tersebut terlihat lincah dan sehat, tambahnya, namun sampai dengan saat ini belum dapat diketahui jenis kelaminnya karena selalu dikawal oleh induknya dan dua gajah dewasa lainnya.
Untuk kedepannya menurut Dian, BBKSDA Riau beserta mitra akan terus melakukan upaya dalam penyelamatan dan pelestarian satwa yang dilindungi termasuk gajah Sumatera.
(MN/MCR)
Tulis Komentar