Konflik Lahan Masyarakat Desa Buki Kesuma Bersengketa dengan Pihak Perusahaan PT. Arara Abadi

PT Arara Abadi Gunakan Helikopter Usir Warga, 7 Orang Dilarikan Ke Puskesmas Pangkalan Kuras

PELALAWAN, seputarriau.co – Persoalan Agraria antara Pihak Korporasi dengan Masyarakat kerap kali terulang Tanpa Penyelesaian  yang tidak memiliki kepastian hukum. Pihak pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintahan Kabupaten Pelalawan dinilai tidak memberikan Jaminan Penyelesaian konflik Lahan Masyarakat yang Bersengketa dengan Pihak Perusahaan PT. Arara Abadi.

Berdasarkan Amanat UUD 1945 Pasal 33 jelas menegaskan kepada Pemerintah atau Negara untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDM) untuk kesejahteraan Rakyatnya. Namun Aktualnya Pihak pemerintah memelihara Korporasi untuk menguntungkan sekelompok tertentu dengan mengabaikan hak-hak masyarakat. Seperti Permasalahan di Kubapaten Pelalawan yang dikutip dari media News Hunter, Permasalahan antara masyarakat dan perusahaan sepertinya tak pernah selesai. Bahkan berujung konflik yang mengakibatkan jatuhnya korban di Desa Bukit Kusuma KM 60 Kecamatan Pangkalan kuras Pelalawan, Khamis Lalu (23/11/2017)

Konflik Masyarakat Desa Bukit Kusuma dengan PT Arara Abadi berawal dari tindakan pengusiran pihak perusahaan terhadap warga yang menduduki lahan diluar areal HTI PT. Arara Abadi.

“Pihak perusahaan mengerahkan petugas security untuk mengusir warga. Bahkan Helikopter yang bertuliskan Sinar Mas terbang rendah berputar-putar mengelilingi warga, hingga banyak masyarakat yang luka-luka terkena batu,” kata Rizal, Ketua RT yang melihat langsung peristiwa tersebut kepada Awak Media.

Dari keterangan Ketua RT tersebut, diketahui ada 7 orang warga yang mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke Puskesmas Pangkalan Kuras. Sementara dari pihak security perusahaan belum diketahui.

Warga Bukit Kusuma sangat menyayangkan tindakan perusahaan yang bertindak semena-mena bahkan mengutuk insiden tersebut.

“Tindakan perusahaan sudah keterlaluan, mereka menyerang kami dengan menggunakan helikopter. Sudah seperti mau perang saja,” terang Ketua RT

Bahkan warga merasa pihak perusahaan seperti tidak percaya kepada petugas keamanan yang berasal dari Polsek Pangkalan Kuras yang hadir pada saat itu.

“Mereka sengaja memancing emosi kami dengan menggunakan helikopter, padahal kami tak punya persiapan sama sekali,” lanjutnya.

Atas tindakan perusahaan tersebut, masyarakat Bukit Kusuma akan melakukan pembalasan. “Hari Senen besok kami menurunkan ribuan warga,” pungkasnya.

Konflik laten tersebut membuat geram salah seorang aktifis lingkungan Jaringan Masyarakat Gambut Riau, Wanto Pdk. Dirinya mengutuk tindakan. PT Arara Abadi yang bersikap Koboy dinegara Hukum dan itu dilakukan kepada Masyarakat Asli Tempatan. Seakan kebal hukum, perusahaan Koboy tersebut tanpa amlun membabi buta menyerang masyarakat.

" Kami  mengecam keras tindakan perusahaan yg semena-mena, jika ada persoalan bukan harus seperti ini .

Ini Rakyat loh, ini manusia berlakukanlah kami seperti manusia. Kepada Menteri LHK ibu Siti Nurbaya agar bisa tinjau kembali izin  PT Arara Abadi ini. Kepada pemerintahan provinsi Riau selesaikanlah konflik di riau tentang pertanahan, Kepada pemda pelalawan jangan berdiam diri saja,"  Tandasnya dengan Geram, Minggu (26/11/3017). (MN)


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar