Usai Berikan Bantuan Pada Warga, Mahasiswa UNILAK Tinjau Lokasi Penutupan Sungai Perawang

PERAWANG, seputarriau.co - Banjir yang merendam rumah warga dan beberapa fasilitas umum di Kecamatan Tualang beberapa waktu lalu, dan adanya informasi bahwa salah satu penyebab banjir diduga akibat terjadinya penutupan sungai alam (sungai Perawang).
 
Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (UNILAK) Riau yang tergabung dalam Gabungan Sejuta Inspirasi Gapai Aspirasi Perubahan (SIGAP) mengunjungi lokasi banjir dan menyerahkan bantuan berupa sembako kepada korban banjir di Perawang Kecamatan Tualang, Minggu (18/6/2017).
 
Selain itu, perwakilan mahasiswa SIGAP UNILAK Riau yang berjumlah 10 orang meninjau langsung lokasi dimana penutupan sungai terjadi. Bahkan mahasiswa secara langsung berinteraksi dengan warga korban banjir di Kelurahan Perawang dan meminta penjelasan dari beberapa warga terkait adanya penutupan sungai alam.
 
Ketua DPM FIA UNILAK, Muhammad Fauzi mengatakan bantuan berupa sembako yang disalurkan secara langsung kepada korban banjir merupakan sebagai bentuk kerja sama antara masyarakat dengan mahasiswa serta kepedulian terhadap korban banjir di Tualang.  Musibah banjir merupakan kali kedua ditahun 2017 yang terjadi di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak.
 
“Harapan kita setidaknya bantuan yang kita berikan dapat sedikit meringankan beban dari korban banjir tersebut, dan ini sebagai kerja sama antara masyarakat dan mahasiswa, karena kita sebagai mahasiswa bukan harus kuliah saja, tetapi kita butuh juga memandang keluar bahwa masih ada yang membutuhkan bantuan uluran tangan kita, ini semua sudah jadi tugas kita sebagai mahasiswa,” ujarnya, Selasa (20/6/2017).
 
Terkait paska banjir ketika turun ke lokasi, kata Fauzi, rombongan secara langsung mendengar bahwa masyarakat trauma akan hal tersebut dan ada beberapa keluarga yang belum berani pulang ke rumah karena takut ada banjir susulan.
 
“Banjir yang mereka katakan itu datang dengan mendadak seperti banjir bandang mencapai 1-2 Meter, terkait penutupan sungai alam perawang dengan dibuatnya pintu air jelas itu sangat menghambat laju nya air untuk bermuara ke sungai Siak, hal tersebut melanggar Peraturan Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai,” jelasnya.
 
Ditambahkanya, mahasiswa sangat mengecam tindakan tersebut, karena berdampak pada keselamatan masyarakat. Dan kita dari mahasiswa meminta kepada pihak perusahaan, agar menutup kanal mereka dan memfungsikan kembali sungai alam yang ada di perawang, karena kita juga sudah turun langsung ke lokasi kanal mereka dan mahasiswa akan berencana untuk melakukan aksi.
 
Sebelumnya rombongan mahasiswa SIGAP UNILAK Riau melakukan penggalangan dana untuk membantu korban banjir di Kecamatan Tualang. Pertama kali, mahasiswa mengunjungi korban banjir di Jalan Hangtuah Kampung Tualang dan menyerahkan bantuan yang diwakilkan oleh salah satu tokoh masyarakat. 
 
Dan kemudian, mahasiswa juga mengunjungi korban banjir terparah di Kelurahan Perawang serta membagikan bantuan sembako secara door to door ke rumah warga. Selanjutnya mahasiswa meninjau langsung lokasi penutupan sungai Perawang.
(HRS)


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar