Banjir Terparah,,Masyarakat Korban Banjir Minta Pintu Air Dibongkar
TUALANG, seputarriau.co - Masyarakat korban banjir yang melanda dua Kampung Satu Kelurahan ini, minta kepada pihak perusahaan agar membongkar pintu air kanal yang menuju ke sungai Siak, Kamis (15/6/2017) dini hari tadi. Dan Masyarakat menilai selain curah hujan tinggi, keberadaan pintu air menjadi salah satu penyebab meluapnya sungai Perawang yang menenggelamkan dua Kampung satu Kelurahan di Kecamatan Tualang itu.
Ini merupakan bencana banjir terparah dan kali kedua di tahun 2017 ini. Aliran sungai Perawang dari Kampung Pinang Sebatang tepatnya sungai Perawang Besar yang mengalir ke kanal perusahaan terhambat akibat keberadaan pintu air sebelum mengalir ke sungai Siak. Sehingga air sungai Perawang meluap dan merendam tiga daerah pemukiman warga.
Seperti ungkapan salah satu warga Tualang, ia meminta pihak perusahaan agar membongkar pintu air tersebut, dan ia menilai keberadaan pintu air membuat aliran sungai Perawang yang masuk ke dalam kanal buatan perusahaan tidak lancar. "Kita minta pintu air PT IKPP itu dibongkar saja, air jadi tak lancar ketika hujan turun," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Penghulu Kampung Tualang Juprianto Ssos MIP, ia pun meminta perusahaan anak Sinarmas Group tersebut memberikan ruang kepada aliran air yang akan mengalir ke sungai Siak.
Penghulu menyebutkan semua jalur pembuangan air ke sungai Siak di Kampung Tualang sudah lancar tanpa ada hambatan yang berarti. Seperti aliran sungai Perawang Besar yang terdapat di RK 4 air mengalir tanpa hambatan yang besar. Begitu juga dengan Suak Merbau yang terdapat di RK 4, sungai Tualang Kecil di RK 3, Suak Jangkang di RK 1 dan Parit PT Arara Abadi yang juga terdapat di RK 1 jalan arah ferry penyeberangan Maredan semua sudah dinormalisasi.
"Sekarang tinggal pintu air kanal perusahaan. Jangan pakai pintu air lagi, bongkar pintu air itu, biarkan air mengalir tanpa ada hambatan. Kami sudah beberapa kali meninjau ke lokasi. Air kanal yang akan mengalir ke sungai Siak tidak lancar karena keberadaan pintu air dan akibatnya sungai meluap terlebih dahulu kepemukiman warga," ungkapnya.
Sementara itu Penghulu Kampung Pinang Sebatang Bambang Saputra SH menjelaskan bahwa semua sungai alam yang terdapat di Kecamatan Tualang harus dibebaskan dari hambatan. Ia meminta perusahaan harus membongkar pintu air kanal yang menyebabkan air tidak lancar mengalir.
"Sekarang persoalannya tinggal pintu air. Biarkan air mengalir dengan bebas, bongkar pintu air, habis perkara. Indah Kiat menutup aliran sungai alam Perawang Besar dekat Jembatan bunut, kemudian mengalirkan air ke dalam kanal Indah Kiat. Di ujung kanal yang tembus ke sungai Siak ditutup dengan pintu air." tegasnya.
Bahkan, Humas PT Indah Kiat Perawang Armadi mengakui beberapa waktu lalu bahwa memang terdapat pintu air di ujung kanal menuju sungai Siak. Ia mengatakan pintu air dibuka ketika debit air kanal tinggi, petugas Water Treatman (WT) harus buka tanpa harus ada komando (intruksi).
(HRS)
Tulis Komentar