Univ. RAB dorong Siswa SMUN 1 Bangkinang Kelola Media Sosial dengan Bijak

Bangkinang, seputarriau.co - Universitas Abdurrab (Univ. RAB* red) Pekanbaru menggelar Pengabdian Masyarakat (Pengmas) di di SMA Negeri 1 Bangkinang, Rabu (23/10/2024) lalu dengan tema “Sosialisasi Pencegahan Social Media Addiction Pada Siswa SMAN 1 Bangkinang”. Kegiatan ini dihadiri sedikitnya puluhan siswa yang antusias mempelajari bagaimana cara bijak bersosial media.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Abdurrab Pekanbaru Muhammad Hanif S.I.Kom., M.Ikom didampingi oleh Abdullah Adhha, S.Psi., M.Psi menghadirkan kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan perubahan positif dalam perilaku dan pola pikir siswa terkait dengan penggunaan media sosial. Sebelum pelaksanaan program, banyak siswa yang belum sepenuhnya menyadari dampak buruk media sosial terhadap kesehatan mental, fisik, serta prestasi akademik mereka. Setelah mengikuti kegiatan ini, siswa diharapkan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia maya dan dunia nyata.
Sebagai luaran jangka pendek, siswa diharapkan dapat mengurangi waktu yang dihabiskan di media sosial dan lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler serta interaksi sosial secara langsung. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat mengembangkan minat dan bakat mereka dalam bidang seni dan kreativitas yang tidak hanya bermanfaat untuk perkembangan pribadi tetapi juga mengurangi ketergantungan pada dunia digital.
Program ini juga berfokus pada pemberdayaan keterampilan siswa dalam menggunakan teknologi secara bijak dan produktif. Dengan memanfaatkan aplikasi pengelolaan waktu dan platform digital, siswa diberi kemampuan untuk lebih bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial. Tak hanya itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas interaksi sosial siswa dengan mendorong mereka untuk lebih terbuka dalam berkomunikasi langsung dengan teman-teman mereka, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Selain itu, dampak akademik dari program ini juga dirasakan dengan berkurangnya gangguan akibat kecanduan media sosial. Siswa akan memiliki lebih banyak waktu dan energi untuk fokus pada pelajaran dan tugas sekolah, yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar dan pencapaian akademik mereka. Dengan workshop tentang manajemen waktu, siswa diajarkan untuk mengatur prioritas mereka dengan baik agar dapat menyelesaikan tugas sekolah lebih efisien tanpa mengurangi waktu untuk beristirahat dan bersosialisasi dengan cara yang sehat.
Keterlibatan orang tua juga menjadi bagian penting dalam program ini. Orang tua yang dilibatkan dalam penyuluhan diharapkan dapat memahami cara memantau dan mengatur waktu penggunaan media sosial anak-anak mereka. Sinergi antara orang tua, siswa, dan pihak sekolah diharapkan dapat mendukung perubahan perilaku yang lebih sehat dalam penggunaan media sosial.
Tim pengabdian masyarakat juga menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung dalam mencegah kecanduan media sosial. Dengan adanya kebijakan dan aturan yang jelas mengenai penggunaan media sosial di sekolah, siswa menjadi lebih terarah dalam menggunakan teknologi secara bijak. Kebijakan seperti pembatasan penggunaan ponsel selama jam pelajaran diharapkan dapat meningkatkan fokus belajar di sekolah.
Sebagai hasil jangka panjang, program ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang lebih bijak dalam menggunakan teknologi, dengan kesadaran yang lebih tinggi akan dampak negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan. Siswa diharapkan tidak hanya mengurangi kecanduan media sosial, tetapi juga dapat mengelola kecanduan digital di masa depan, serta memanfaatkan teknologi secara lebih produktif dan bermanfaat.
Kegiatan ini juga memberikan dampak pemberdayaan pada berbagai level. Pada level pertama, siswa mulai menyadari pentingnya pengelolaan waktu dalam penggunaan media sosial. Selanjutnya, mereka diberikan keterampilan praktis dalam mengatur waktu yang membantu mereka menjadi lebih produktif dan fokus dalam kegiatan akademik. Pada level sosial, siswa lebih banyak berinteraksi langsung dengan teman-teman, yang mengurangi ketergantungan pada komunikasi via media sosial. Pada level personal, siswa belajar bertanggung jawab terhadap kebiasaan mereka sendiri, dan akhirnya pada level komunitas, mereka menjadi agen perubahan dengan berbagi pengetahuan kepada lingkungan sekitar.
Dengan demikian, program pengabdian masyarakat ini tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa secara individu, tetapi juga memberi dampak positif bagi komunitas sekolah dan keluarga di SMA Negeri 1 Bangkinang. Program ini diharapkan menjadi model dalam menciptakan generasi muda yang lebih sehat, cerdas, dan bijak dalam memanfaatkan teknologi, khususnya media sosial.
Tulis Komentar