Univ. RAB Gelar Penyuluhan Nyeri Haid Dismenore pada Remaja dengan Terapi Komplementer di SMA N16 Pe

Pekanbaru, seputarriau.co  - Haid atau dismenore merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh remaja putri. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat intensitas rasa sakit yang dialami cukup tinggi. Dalam rangka memberikan solusi yang lebih alami dan efektif, sebuah penyuluhan kesehatan diadakan untuk mengenalkan terapi komplementer sebagai alternatif pengelolaan nyeri haid.

Penyuluhan yang berlangsung pada tanggal 27 September 2024 pada kelas 12 di SMA N 16 Pekanbaru ini dihadiri oleh puluhan remaja putri dan guru yang tertarik mempelajari cara-cara baru untuk mengatasi nyeri haid. Terapi komplementer yang diperkenalkan meliputi berbagai pendekatan seperti penggunaan herbal seperti jahe dan chamomile, yang diketahui memiliki efek anti-inflamasi dan relaksasi.

Ade Febriani S.ST.M.Kes dan Sellia Juwita S.ST.,M.Kes dari Program studi Kebidanan Univeritas Abdurrab yang menjadi narasumber utama dalam acara ini, menjelaskan bahwa terapi komplementer dapat menjadi pelengkap dari pengobatan medis konvensional. "Banyak remaja yang merasa khawatir untuk menggunakan obat penghilang rasa sakit dalam jangka panjang. Terapi komplementer menawarkan pendekatan yang lebih holistik, menyeimbangkan tubuh dan pikiran, serta meminimalkan efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan obat-obatan farmasi," jelasnya.

Dalam sesi tanya jawab, para peserta juga diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan tips langsung tentang cara menerapkan terapi komplementer di rumah. Salah seorang peserta mengungkapkan rasa terima kasihnya. "Saya sering mengalami nyeri haid yang parah hingga harus bolos sekolah. Dengan terapi ini, saya jadi lebih tahu cara alami yang bisa membantu mengurangi rasa sakit tanpa harus selalu mengandalkan obat."
Ade Febriani S.ST.M.Kes sebagai penyelenggara acara, berharap kegiatan seperti ini dapat diadakan lebih sering agar semakin banyak remaja yang mengetahui manfaat terapi komplementer. "Kami percaya bahwa pendidikan tentang kesehatan reproduksi perlu dimulai sejak dini, dan terapi komplementer adalah salah satu cara untuk memperkuat tubuh secara alami," ucapnya.


Penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di kalangan remaja, tentang pentingnya menjaga kesehatan menstruasi dan memilih solusi yang lebih sehat serta alami dalam menangani nyeri haid.

***

 


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar