Kegagalan Komunikasi Melahirkan Relasi Manusia Yang Penuh Kompleksitas

Foto : Suci Shinta Lestari, S.Sos.,M.I.K, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Univ. Abdurrab Pekanbaru

Opini, seputarriau.co  - Komunikasi berperan sangat penting dalam kehidupan sosial. Salah satu area yang menunjukkan pentingnya komunikasi adalah hubungan antara suami dan istri khususnya yang terkait dengan fenomena seperti KDRT, perselingkuhan dan ketagihan pada pornografi. Ketiga masalah ini bukan saja merupakan masalah personal, tetapi merupakan fenomena sosial yang kompleks yang sering kali berasal dari kegagalan komunikasi.

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah adalah suatu fenomena yang sangat merusak bukan hanya secara fisik tetapi juga emosional. Salah satu akar dari KDRT adalah pasangan yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif. Jika komunikasi di dalam rumah tangga terganggu atau tidak memadai, maka frustrasi, ketegangan dan ketidakpuasan mungkin meningkat. Sulitnya mengekspresikan perasaan dengan cara yang sehat bisa memicu sikap agresif dan kekerasan. Dalam banyak kasus, pelaku KDRT melakukan penyerangan karena merasakan hilangnya kontrol pada bagian lain dalam hubungan mereka, utamanya komunikasi. 

Perselingkuhan adalah bentuk pelanggaran lain dalam hubungan yang berasal dari gagalnya komunikasi. Ketika pasangan merasa sudah tidak lagi bisa bicara terbuka atau merasa tidak didengar, maka mereka mungkin akan mencari pemenuhan emosional diluar ikatan pernikahan tersebut. Perselingkuhaan bukan semata-mata hasrat fisik  tetapi lebih tentang mencari koneksi emosional yang hilang, yang seharusnya dapat dicapai melalui komunikasi yang sehat dan terbuka dalam hubungan pernikahan. 

Kecanduan pornografi adalah masalah yang semakin meningkat di era digital. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan ketidakmampuan individu untuk mengontrol dorongan seksualnya, tetapi juga mencerminkan krisis komunikasi dalam hubungan pernikahan. Sering kali, pasangan yang kecanduan pornografi mungkin melakukannya sebagai pelarian dari kenyataan hubungan yang tidak memuaskan.

Ketika komunikasi tentang kebutuhan seksual dan emosional terhenti, pasangan mungkin mencari kepuasan di luar hubungan, termasuk melalui konsumsi konten pornografi. Hal ini menciptakan siklus isolasi di mana kecanduan memperburuk kurangnya komunikasi, dan kurangnya komunikasi semakin memperdalam kecanduan.

Pentingnya Komunikasi  dalam menangani Fenomena Sosial
Fenomena KDRT, perselingkuhan, dan kecanduan pornografi, ketiganya  memiliki benang merah yang sama yakni komunikasi yang buruk atau tidak efektif. Untuk mengatasi masalah-masalah ini, penting bagi pasangan untuk membangun komunikasi yang terbuka, jujur, dan saling mendukung.

Komunikasi bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang mendengarkan, memahami, dan menanggapi kebutuhan pasangan dengan empati. Dalam banyak kasus, terapi pasangan yang berfokus pada peningkatan komunikasi dapat membantu memulihkan hubungan yang rusak dan mencegah terjadinya fenomena sosial yang merusak. Tanpa komunikasi, hubungan akan mudah tergelincir ke dalam masalah-masalah yang berbahaya bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan memperkuat komunikasi, pasangan dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis.


Penulis : Suci Shinta Lestari, S.Sos.,M.I.K
(Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Univ. Abdurrab Pekanbaru)
 


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar