ANAK DAN PUASA

Pekanbaru, seputarriau.co - Tidak berapa lama lagi umat islam di seluruh dunia akan memasuki bulan puasa atau bulan Ramadhan, tidak terkecuali umat islam yang ada di Indonesia khususnya di propinsi riau, bahkan beberapa masjid atau mushalla telah melakukan kegiatan tarhib (penyambutan) Ramadhan yang diisi dengan pengajian dan makan Bersama begitu juga dengan beberapa ormas atau perkumpulan sejenis yang ada.
Ibadah puasa diwajibkan bagi umat muslim yang sudah baligh dan berakal, dari imsak (menjelang subuh) hingga waktu magrib jika dihitung lebih kurang 12 jam, puasa bagi anak usia dini (1-6 tahun) belum diwajibkan, tapi perlu dikenalkan bahwa ada ibadah wajib yang harus dilakukan selama satu bulan, jenis ibadahnya adalah puasa yang berarti tidak makan di siang hari dan ibadah qiam di malam hari, waktunya di bulan Ramadhan. Ibadah puasa memang belum diwajibkan pada anak usia dini karena belum baligh akan tetapi perlu dikenalkan ibadah tersebut pada anak sejak dini, apa yang perlu dikenalkan ?
Niat puasa, Niat puasa menentukan apakah ibadah puasa diterima atau ditolak, bahkan terkait niat puasa ini dicantumkan dalam hadits HR. Abu Daud, at Tirmidzi, an Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad yang berarti “Barang siapa yang tidak berniat puasa di malam hari sebelum terbitnya fajar, maka tidak ada puasanya.
Makan sahur, termasuk di dalamnya sunnah Makan sahur yang dapat dilakukan kira-kira 15 menit sebelum imsak. Seperti dalam hadits dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda: "Senantiasa umatku dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa.(HR Ahmad).
Imsak, Secara istilah, pengertian “Imsak” yang umum dipahami adalah memulai untuk berhenti makan sahur agar tidak terlewat hingga masuk Subuh dan sebagai seorang muslim yang akan berpuasa tentu harus memperhatikan waktu imsak.
Waktu berbuka, hal ini dinyatan dalam hadits bukhari yang berarti “Manusia selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (Menyegerakan berbuka puasa memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah melatih untuk memenuhi kewajiban tubuh terlebih dahulu yang membutuhkan nutrisi setelah seharian berpuasa . Selain itu, berbuka di awal waktu dapat membuat ibadah-ibadah selanjutnya lebih khusyuk dan tidak terburu-buru karena mengingat makanan
Qiam Ramadhan, qiam ramdhan adalah ibadah-badah sunnah yang dilakukan di malam hari.
Kesemua hal di atas perlu dikenalkan dan dibiasakan pada anak usia dini dengan berbagai cara, untuk niat puasa dan niat berbuka melalui kegiatan membaca niat Bersama-sama bahkan untuk beberapa saat membaca niat dipimpin oleh anak yang telah hapal niat niat puasa dan niat berbuka. Untuk makan sahur dikenalkan dengan pelibatan anak langsung yang artinya anak dibangunkan disetiap makan sahur, dan makan sahur harus sesuia SOPnya seperti dibangunkan 20 menit sebelum imsak, setelah itu membaca niat puasa bersama dilanjutkan dengan makan sahur, kemudian saling mengingatkan akan waktu imsak dan solat subuh berjamaah di masjid/musholla terdekat Ibadah qiam Ramadhan juga dikenalkan dengan cara mengajak anak serta merta dalam ibadah tersebut, seperti mengajak anak untuk shalat tarawih di masjid atau mushalla, meskipun anak tidak melaksanakan ibadah tersebut secara lengkap, yang terpeting adalah anak mengenal tempat ibadahnya, mengenal praktik ibadahnya, Adapun untuk ibadah puasa tentunya anak juga perlu mendapat pembiasaan meskipun tidak perlu dipaksa untuk melaksanakan puasa penuh (dari imsak hingga berbuka) yang penting anak mulai melaksanakan puasa, mendapat paparan dari bulan puasa, bisa saja praktik puasa anak dibuat secara bertahap misalkan 10 hari pertama ½ hari, lalu 10 hari ke dua sampai jam 2 dan 10 terakhir puasa penuh, hal ini juga dengan memperhatikan usia dan ketahanan anak dalam melaksanakan puasa.
Bagi anak-anak, berpuasa mungkin hanya sekadar tidak makan dan minum dalam durasi tertentu. Tapi bila mau ditelaah lebih jauh, ada begitu banyak manfaat puasa bagi si kecil dalam masa tumbuh kembangnya. Apa saja itu ?
1. Saluran pencernaan makin sehat
Dari kaca mata medis, proses pencernaan makanan di tubuh berlangsung selama delapan jam. Tapi di hari-hari biasa, proses itu tidak menjadi ideal karena selang waktu makan kurang dari delapan jam. Mudah ditebak, tubuh akan mengalami penimbunan zat-zat makanan yang tak diperlukan. Akhirnya, sisa zat makanan itu dapat berpotensi menjadi racun bagi tubuh. Lewat puasa, maka tubuh akan mengalami detoksifikasi sekaligus regenerasi sel-sel tubuh.
2. Kekebalan tubuh meningkat
Ketika si kecil berpuasa maka terjadi peningkatan limfosit sampai sepuluh kali lipat. Perlu diketahui, limfosit adalah pusat kekebalan tubuh yang memproteksi dari ancaman virus, kuman, jamur, dan bakteri. kita sendiri merasa makin sehat bukan ketika berpuasa?
3. Dukung kesehatan mental si kecil
Ahli agama selalu menekankan, puasa tidak hanya menahan lapar dan haus tapi juga menjauhi perbuatan buruk yang lain. Misalnya menahan amarah, mengelola emosi, dan belajar menunda keinginan. Saat berpuasa, si kecil akan melatih diri menjadi pribadi yang sabar, tenang, dan santun. Dia juga terlatih untuk menjaga lisan dan jujur.
4. Makin disiplin
Berpuasa akan secara langsung membentuk anak lebih disiplin. Dia harus bangun sahur saat dini hari dan istirahat di siang hari. Termasuk juga disiplin saat makan dan minum. Kemudian yang tak kalah penting, dia juga terlatih dalam hal disiplin dalam beribadah sehari-hari.
5. Bangun rasa empati yang tinggi
Rasa lapar dan haus yang dirasakan si kecil juga akan memudahkan belajar berempati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Jiwa sosialnya akan terbangun karena merasakan sendiri penderitaan yang dialami orang-orang kurang beruntung itu.
6. Membentuk pola makan yang baik
Berpuasa turut berkontribusi membentuk pola makan yang teratur. Selama sebulan penuh, anak akan terbiasa untuk makan dalam jadual yang sudah ditentukan. Ini akan membuatnya makin sehat dan paham betapa pentingnya asupan nutrisi yang masuk ke tubuhnya.
Bagaimana jika anak tidak berpuasa, maka tetap saran kami libatkan anak dalam setiap tahapan kegiatan puasa tersebut, bangunkan anak saat sahur, ajak anak untuk santap sahur, sediakan berbuka untuk anak, bawa anak ke masjid untuk ibadah qiamnya
Penulis : Joni, M.Pd, Dosen dan praktis Pendidikan anak usia dini
(MN)
Tulis Komentar