Gabung di Aplikasi Petani, Bisa Tanya Dari Panen Hingga Bibit Unggul

Aplikasi Petani (Copyright.Int)
JAKARTA, seputarriau.co - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, menyebut, jika aplikasi bagi petani mampu memberikan produktivitas dan harga secara optimal. Aplikasi Petani diklaim sudah memiliki 116 ribu petani yang bergabung, sebab aplikasi yang baru saja diperkenalkannya ke publik, sebetulnya, sudah ada sejak setahun lalu.
Sambil membuka aplikasi tersebut, Menkominfo menunjukan betapa sangat mudahnya mendapatkan informasi terkait panen raya, misalnya para petani bisa menanyakan di mana panen raya dan jenis-jenis bibit unggul.
"Selain para petaninya, ada juga ahli yang ikut menjawab pertanyaan dari petani. Ahli ini yang memberikan jawaban-jawaban ada 6000 orang. Ahli ini seperti penyuluh petani secara virtual lah kurang lebihnya begitu," katanya dikutip merdeka.com, ketika ditemui di usai Raker dengan komisi I DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/4).
Saat ini pilot project aplikasi tersebut difokuskan terlebih dahulu dilakukan di daerah Brebes, Jawa Tengah. Tak menutup kemungkinan, akan melebar ke daerah-daerah lain.
"Nah, ini pilot projectnya di Brebes. Jadi kita fokus di daerah Brebes dulu sehingga nantinya ibu bupati sana juga akan mengundang para petani dan pengembang aplikasi ini. Tujuannya agar para petani Brebes ini bisa melakukan produktivitasnya secara optimal. Tapi ini nanti bisa melembar ke mana saja, karena sifatnya kan aplikasi IT," terangnya.
Berdasarkan data dari BPS tahun 2003 dan 2013, Indonesia telah kehilangan 5 juta petani dalam kurun waktu 10 tahun. Fakta tersebut sangat miris, manakala negeri ini justru sangat membutuhkan banyak para petani. Oleh sebab itu, untuk menyiasati hal itu, pemerintah menyatakan telah mempersiapkan beberapa program salah satunya program berbasis teknologi selular aplikasi.
Dengan melakukan program yang berbasis teknologi selular aplikasi ini, pemerintah mengklaim jika problematika di sektor pertanian dapat diselesaikan. Pernyataan itu, dilandasi dari sebuah riset perusahaan konsulting dunia yang menyimpulkan dari studi di 26 negara di luar Eropa bahwa teknologi selular dapat meningkatkan pendapatan petani sebesar 11 persen.
(ATP)
Tulis Komentar