Siswa Diminta Untuk Tidak Percaya Terhadap Isu Bocoran Kunci Jawaban
Foto : ilustrasi UN (Copyright google.co.id)
DUMAI, seputarriau.co - Jelang menghadapi Ujian Nasional (UN) 2016 tingkat SMA sederajat Senin pekan depan, Wali Kota Dumai Zulkifli AS mengimbau pelajar agar tidak percaya dengan bocoran kunci jawaban karena akan merugikan diri dan diragukan kebenarannya.Anak didik hendaknya tetap optimis dan percaya diri dengan jawaban hasil kemampuan sendiri agar meraih hasil memuaskan.
"Orangtua juga jangan terpengaruh dengan isu beredar bocoran kunci jawaban karena akan membuat anak tidak percaya diri dan tidak maksimal dalam ujian nanti," kata Wali Kota Zul AS, Jumat.
Disamping itu, anak yang akan mengikuti ujian harus disemangati dan didorong dalam mempersiapkan diri dengan optimal dan belajar keras supaya sukses menjawab seluruh soal pertanyaan.
UN SMA di Dumai yang akan digelar secara online dan manual ini, lanjut dia, merupakan ajang pengukuran kemampuan anak didik selama tiga tahun belajar di bangku sekolah, karena itu semua pihak harus mendukung sukses pelaksanaan ujian tersebut.
"Peserta UN harus optimis dan percaya diri dalam menjawab soalan ujian dan harus terus mempersiapkan diri dengan baik agar tidak ada kendala," ujarnya.
Dinas Pendidikan dan Panitia UN juga diminta untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan ujian agar tidak ada yang mengalami kendala, baik distribusi naskah, persiapan anak didik dan sekolah yang menggelar secara elektronik.
Panitia UN SMA Disdik Dumai Misdiono menyebutkan, sebanyak 36 kotak naskah UN berbasis kertas kini sudah disimpan di gudang dan siap didistribusikan ke sekolah pada hari sebelum dimulai ujian, namun khusus Kecamatan Bukit Kapur diditikan di kantor polisi setempat.
Naskah UN terdiri dari 11 kotak SMK, 24 SMA MA dan 1 Paket C ini untuk 20 sekolah menengah atas sederajat yang akan menggelar ujian dengan kertas dan jumlah peserta sebanyak 1.042 pelajar.
"UN SMA sederajat diikuti 32 sekolah dengan total peserta sebanyak 3.628 pelajar, dan akan dilaksanakan di 203 ruangan serta tenaga pengawas sebanyak 406 orang," jelasnya.
Sedangkan untuk pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer, lanjut dia, akan diselenggarakan di sebanyak 12 sekolah SMA negeri swasta sederajat dengan peserta 2.586 orang pelajar.
(IS/MCR)
Tulis Komentar