Ujuk Rasa yang Ke Dua Pintu Masuk Kantor Bupati dipasang Gembok

MERANTI, Seputarriau.coo-Kantor Bupati Kepulauan Meranti kembali diujuk rasa dari berbagai ikatan mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Amik dan Forum Mahasiswa pada senin pagi 10 januari 2022
Aksi ujuk rasa yang digelar tersebut merupakan aksi yang kedua kalinya sebagai bentuk penolakan dari kebijakan bupati untuk tidak merumahkan tenaga Honorer,Tidak pilih kasih dalam menyalurkan Beasiswa, Dan juga mengevaluasi one way yang sangat merugikan masyarakat,
Massa beranjak dari taman cik puan langsung menuju kantor DPRD dan kantor Bupati sambil membawa peraga atribut masing masing, Sesampainya dikantor DPRD massa hanya berhasil menemui ketua DPRD yakni Jack Ardiansyah dan mengapresiasi atas aksi yang telah berlangsung,
"Saya sangat mengapresiasi aksi ini, untuk diketahui terkait kebijakan Bupati untuk merumahkan honorer sudah dibahas dan ditolak oleh DPRD, namun bupati tidak berguming dengan kebijakan yang dibuatnya"terang jack Ardiansyah dihadapan massa
Kebijakan Bupati dengan merumahkan tenaga honorer Sudah menjadi pembicaraan DPRD dan juga sudah kita bahas pada rapat paripurna seluruh fraksi di DPRD menolak atas kebijakan tersebut, jadi pada intinya DPRD sudah bekerja sesuai dengan tupoksi,
Lanjut jack Ardiansyah lagi dalam pertemuan yang dilakukan oleh tim Evaluasi dengan komisi I didapatkan beberapa kesimpulan dimana tenaga honorer bukanlah diberhentikan melainkan ditangguhkan atau perpanjangan kontrak, adapun jumlah tenaga honorer yang sudah di inventarisasikan sebanyak 3.987 orang dan sudah memasuki tahapan memanggil
Setelah mendapat penjelasan dari ketua DPRD massa langsung beranjak kekantor Bupati Dan diperbolehkan masuk hanya sampai dihalaman kantor bupati, dihalaman kantor bupati massa menyampaikan aspirasinya,
Norman Gibran salah satu dari pengujuk rasa mengatakan akibat dari kebijkan bupati ini membuat Ekonomi menjadi lumpuh total,Karna ketika honorer ini tidak lagi dikerjakan otematis perputaran uang dimeranti ini drastis turun atau jumlah belanja jauh lebih sedikit,kita sangat khawatir akan terjadi tindakan kriminal,Bupati jangan berselindung pada atauran hukum, meranti ini bukan daerah industri jadi belum saatnya merumahkan tenaga honorer,
Untuk diketahui surat edaran bupati tersebut tidak sah dimata hukum karna tidak ada tembusannya, Dan ini sangat mencerderai hati masyarakat meranti,jika bupati tidak mampu memimpin meranti ini lebih baik anda mundur saja
Sementara itu Bobi Iskandar(selaku penanggung jawab dalam ujuk rasa) mengatakan Aksi ini tidak ditunggangi dari pihak manapun, yang hadir pada hari ini ikut prihatin terhadap atas apa yang telah terjadi saat ini,
Kami hanya meminta kepada bapak bupati kepulauan Meranti supaya tidak merumahkan tenaga honorer,mengevaluasikan one way dan jangan pilih kasih dalam menyalurkan beasiswa,jika ini tidak di indahkan maka kami akan melakukan orasi lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak
Merasa kecewa karna bupati tidak berada ditempat dan pejabat lainnya tidak bisa ditemui maka massa melakukan penyegelan pintu dengan memasang gembok dan disertai dengan kain putih yang tepatnya pada pintu masuk kantor bupati dan berlaku sampai bupati mau menemui mereka.(Syahrul)
Tulis Komentar