Sumbang Saran ICMI Mudakepada pengusaha dan Petani Madu

ICMI Muda RIAU dan Kota Pekanbaru Kunjungi Peternakan Wisata Madu

SIAK, seputarriau.co  - Madu memang sudah jelas dalam al-qur'an khasiatnya sangat Luar Biasa  saat dikonsumsi sehari-hari, tak diragukan lagi madu tidak hanya berkhasiat untuk kesehatan, juga bisa dimanfaatkan untuk kecantikan, apalagi kalau madu itu benar asli dari sarangnya.

Hal ini yang memberikan semangat kepada salah seorang peternak madu Fredy Irawan, memanfaatkan Lahan Tertinggal dan tidak bermanfaat menjadi peternakan madu dan menghasilkan Puluhan Ton Madu Jenis Lebah Mellifera dengan sari Pohon Akasia dan Meranti Merah.

" Dilahan tidur Hutan Akasia dan Meranti  didesa Mandi Angin ini saya mengawali 400 Kotak, meskipun saya juga sudah membina Petani Madu di desa yang ada disiak, kemudian saya dapat hak guna pakai oleh pemerintah sebanyak 300 Ha, Lahan Tidur yang kurang dimanfaatkan, bagi saya melihatnya ada potensi besar dilahan tidur tersebut, jadi lokasi ini secara mandiri saya rintis dan saya bina juga pemuda tempatan, sehingga lahan ini bisa bermanfaat untuk orang banyak", Ungkapnya kepada awak Media, Sabtu (09/10) di Siak.

Hasil Panen Madu dari Lahan Tertidur itu lumayan banyak, dari 400 Kotak, sekarang sudah ada 2000 Kotak dan penghasilan perkotak  2-3 kg madu dalam sekali panen dalam 15-20 Hari.

IMG-20211010-WA0018

"Awalnya saya sendiri tapi tidak mungkin saya harus sukses sendiri oleh karena itu saya ajak orang tempatan untuk bersama saya dalam usaha ternak madu sehingga bisa sukses bersama." kata Fredi, Peternak Madu Lebah serta Perintis Pondok Wisata Madu.

" ya disini ada dua jenis lebah, yakni Lebah madu Mellifera dan trigona atau disebut juga dengan lebah kelulut, hasil madu yang dihasilkan oleh kedua jenis lebah ini berbeda, Untuk madu Jenis Mellifera harganya tentunya jauh lebih murah ketimbang dengan lebah jenis Kelulut, Gigitan lebah itu termasuk terapi jadi kita tidak boleh takut sama lebah kita harus tenang. Dan Dilebah ini kalau kita bohong tak keluar madu", ucapnyanya.

"Para Pelaku Petani dan pedang Madu kita minta diperhatikan oleh pemerintah dalam pengawasan Harga dan Pemasaran, saat ini pemasaran dan Market Kita juga menjadi Kendala dalam Pelemparan Hasil Produksi Madu", Tambahnya.

Hal ini menjadi sumbang saran dan pemikiran dari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ( ICMI  ) Muda Provinsi dan Kota Pekanbaru, Pengacara sekaligus Sekretaris ICMI  Mida Kota Pekanbaru menanggapin hal tersebut, Ardansyah SH kagum dengan Inovasi dan Karya Freddy  Irwan yang telah menyulap Hutan Konservasi di daerah siak, " Luar Biasa Om Fredy mengubah  yang tadinya lahan ini tertidur dan tidak Produktif menjadi lahan yang menghasilkan Madu asli, saya sendiri belum pernah ke Penakaran atau peternakan Madu, kali ini saya sendiri menyaksikan Peternakan dan Proses Panen Madu Jenis Kelulut dan Melifera, Rasanya sangat Enak dan kali ini juga saya Minum madu seumur Hidup saya, Barakallah Om Freedy udah membuat peternakan dan sudaj Mengajak keliling di peternakan madu serta bisa menikmati madu asli, Saya yakin ini bisa menjadi Contoh peternakan dan rule model central madu di Riau", Ungkapnya.

"Kedepan kalau bisa Peternak dan Pedagang serta stok holder yabg tergabung bisa membuat sebuah komunitas, sekaligus wadah untuk menunjang kedepannya petani dan bisnis madu asli ini tetap eksis dan terjaminnya Kehidupan Para Pelaku Madu", Ujarnya.

Hal senada disampaikan Oleh Humas ICMI Muda Provinsi Riau, Muhammad Nasir Tanggapin Masukan dan Masukan Freddy terkait Market serta Fluktuasi (Naik Turun *Red) Harga Madu yang saat ini dialami oleh pelaku Usaha Madu dan Petani, beliau menyarankan Pembentukan Asosiasi atau wadah yang menaungi Pelaku Usaha dan Petani Madu, "  Saya kira ini perlu pemikiran bersama untuk menjagah eksistensi serta semangat Kerja para petani madu dan Para pelaku usaha Madu Asli dalam menjagah Kestabilan Harga dan Kualitas madu, kondisi naik turunnya harga madu karena ada pihak luar punya modal besar dan mengatur harga akan merusak mental dan semangat para petani dan Pedagang madu, Jangan ada lagi Kapitalis dan Oligarki yang menguasai dan Memonopoli Harga Madu, nanti petani kita juga yang kesulitan dalam pendapatannya menjadi rendah, juga harus ada Kontrol Pengawasan Dalam Kualitas Madu Asli guna menjagah Nama Baik Para petani madu, Jangan sampai ada kampanye Hitam bahwa madu siak tidak asli,  ini akan mencemarkan nama baik daerah serta para pelaku madu di daerah kita, Makanya kita perlu memikirkan bersama dibawah wadah payung yang bisa mengayomi dan melindungi para pelaku bisnis dan Petani Madu kita perlu Dibuatkan secara bersama-sama", ucapnya.


Turut Hadir Dalam Kunjungan ke Pondok Wisata Madu Siak Ketua Penasehat ICMI Muda Provinsi Riau, H. Darnil SH serta Ketua ICMI Muda Kota Pekanbaru, Sarwan Kelana S. Ud.

(MN)


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar