Stunting Tidak Dapat Diobati Tapi Dapat Dicegah


Labuhanbatu, seputarriau.co- Betapa pentingnya memperkuat ketahanan keluarga guna menangkal berbagai hal negatif yang 
berasal dari lingkungan sekitar. Keluarga merupakan institusi utama untuk membentuk 
kepribadian seseorang. Kita juga dapat memetik hikmah dibalik pandemik ini karena semakin 
banyak ruang dan waktu berkumpul dan bercengkrama dengan anggota keluarga

Orang tua Juga dituntut mampu bersikap sabar dalam mendampingi anak belajar karena mau tidak mau 
menggantikan peran guru di rumah. 
Tentu kita ketahui bersama bahwa tahun ini peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 
mengambil tema “Keluarga Keren Cegah Stunting”. Persoalan stunting merupakan isu nasional 
dan termasuk salah satu program prioritas nasional. Penunjukan Kepala BKKBN sebagai Ketua 
pelaksana penurunan stunting bukan tanpa alasan, karena penanganan stunting di Indonesia 
hingga tahun 2024 merujuk kepada undang-undang nomor 52 Tahun 2009 tentang 
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Upaya pencegahan stunting dimulai dari kepedulian keluarga terhadap tumbuh kembang anak. 


Kondisi stunting adalah kondisi dimana bayi mengalami gagal tumbuh dan perkembangannya 
terhambat karena gangguan gizi kronis, sehingga kondisi fisik anak cenderung kerdil dan 
fungsi otak dan motoriknya mengalami keterlambatan.

Secara nasional, bahwa saat ini tiga dari anak Indonesia terindikasi stunting. Hal ini merupakan 
tantangan bagi Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk melakukan langkah-langkah 
luar biasa (Extraordinary) sehingga apa yang diharapkan presiden bahwa kasus stunting 
ditargetkan turun 14% hingga Tahun 2024 atau 2,7% pertahun dapat tercapai.

Untuk itu kita semua harus peduli dan saling bersinergi melakukan berbagai strategi dan upaya 
dalam mencegah serta menurunkan kasus stunting di Kabupaten Labuhanbatu. Mari kita 
aktifkan kembali Posyandu dengan membekali Kader dan bidan desa. Demikian juga kepada 
para kepala desa agar memanfaatkan dana desa untuk melakukan sosialisasi dan gerakan 
bersama peduli stunting dengan masyarakat. Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat juga 
cukup penting untuk mengedukasi masyarakat. Saya yakin, dengan tekad dan kemauan 
bersama maka kita dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa stunting tidak 
dapat diobati tapi dapat dicegah.


Disisi lain, momentum Bakti Sosial TNI Manunggal-Bangga Kencana-Kesehatan merupakan 
wujud sinergitas antara Pemerintah dan jajaran TNI dalam mewujudkan dan meningkatkan 
derajat kesehatan masyarakat. Bahkan Dandim 0209 Labuhanbatu beserta jajarannya 
senantiasa mendukung dan berkomitmen terhadap berbagai program pemerintah untuk 
mensejahterakan masyarakat.
Karena salah satu strategi pemerintah dalam meningkatkan program keluarga berencana adalah 
melalui momentum Bakti Sosial TNI Manunggal-Bangga Kencana-Kesehatan yang dimulai 
sejak bulan Juni hingga September setiap tahunnya. Dalam hal ini, TNI mengambil peran 
melakukan kegiatan komunikasi, penyebaran informasi dan mengedukasi masyarakat agar 
turut serta dalam program Keluarga Berencana. 

Jajaran TNI juga turut mendukung dan mensukseskan kegiatan pelayanan KB serentak sejuta 
akseptor yang dilaksanakan di seluruh wilayah NKRI dalam rangka peringatan Hari Keluarga 
Nasional Ke-28 yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2021 yang lalu. Sebagai mitra 
strategis, jajaran TNI melalui Babinsa yang ada di wilayah masing-masing dan langsung 
bersentuhan dengan kehidupan masyarakat akan terus berupaya mendorong masyarakat agar 
ikut ber-KB untuk mewujudkan keluarga sehat dan berkualitas.
Selain itu, tugas TNI adalah menjaga keutuhan wilayah NKRI, bila dikemudian hari kondisi 
generasi muda Indonesia tidak berakhlak, tidak berkarakter dan tidak mampu berkompetisi, 
maka stabilitas nasional akan terganggu. 

Disinilah peran TNI turut serta mempersiapkan 
mereka menjadi generasi yang tangguh, disiplin dan bebas dari pengaruh narkoba, untuk itulah 
jajaran TNI akan terus berkomitmen dan mendukung Bangga Kencana karena stabilitas 
nasional akan terwujud bila laju pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan baik dari segi 
kualitas maupun kuantitas.(Legimin).


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar