Restoran di Jepang Mulai Ramai Miliki Sertifikat Halal

Sertifikat halal restoran Jepang. ©food.ndtv.com
JEPANG, seputarriau.co - Cap halal pada makanan atau restoran merupakan salah satu hal yang dapat membantu umat muslim untuk memilih makanan ketika sedang di luar negeri. Pada banyak negara dengan penduduk mayoritas beragama muslim, mencari restoran dengan tanda itu bukan lah hal yang sulit namun pada negara-negara lain ternyata hal itu cukup menjadi persoalan. Namun ternyata Jepang kini mulai banyak memiliki restoran dengan sertifikat halal walaupun hanya memiliki sedikit penduduk beragama muslim.
Dilansir merdeka.com dari Munchies, saat ini diberitakan bahwa mulai banyak restoran di Jepang yang memiliki sertifikat halal pada restorannya. Padahal dalam budaya Jepang banyak makanan yang dibuat dengan memanfaatkan daging babi serta menggunakan alkohol.
Sebagai contoh adalah pada sebuah distrik di Tokyo yang bernama Taito. Pada masa lalu hanya ada satu restoran yang memiliki sertifikat halal dan itu pun merupakan sebuah restoran India. Saat ini setidaknya sudah ada 17 restoran yang mengantongi sertifikat halal di wilayah tersebut. Hal ini pun ternyata juga mendapat dukungan dari pemerintah kota setempat. Setiap restoran yang memiliki sertifikat halal akan mendapat subsidi sebesar 11 juta rupiah dari pemerintah.
Salah satu restoran bersertifikat halal di distrik Taito adalah Sushi Ken. Masao Ito, manajer dari Sushi Ken menyatakan bahwa masalah yang muncul dari sertifikat halal ini adalah pada pemilihan bumbu yang digunakan. Untuk mengatasi masalah itu, saat ini SUshi Ken mulai memproduksi sendiri bumbu-bumbu yang mereka gunakan. Sedangkan untuk bahan sama sekali tidak ada masalah karena sushi lebih banyak menggunakan daging ikan.

Sertifikat halal restoran Jepang japan-guide.com
Gelombang kemunculan banyak restoran halal ini sudah menjadi sebuah tren baru di Jepang. Bahkan sudah ada sebuah pameran khusus mengenai makanan Halal di Jepang. Pameran ini juga telah dilakukan selama dua tahun belakangan dan mengundang cukup banyak peserta walau sesungguhnya Jepang memiliki pasar untuk makanan halal yang masih kecil.
Tidak hanya pameran saja, saat ini juga terdapat beberapa professor dari perguruan tinggi di Jepang yang membuat website untuk menyebarkan resep-resep dari hidangan halal. Salah satunya adalah Professor Seiichi Kasaoka dari universitas Bunkyo. Dia mulai mengenalkan berbagai resep makanan Jepang yang tidak menggunakan alkohol serta daging non-halal.
Cara yang dilakukan oleh banyak restoran ini memiliki tujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan dari negara mayoritas muslim seperti Indonesia dan Malaysia. Selain itu salah satu faktor lain adalah Olimpiade Tokyo 2020 yang pasti akan menarik banyak wisatawan dan atlet beragama Islam ke Jepang. Dengan perkembangan industri makanan halal yang seperti ini maka akan semakin banyak orang yang tidak kahwatir dengan makanan ketika berkunjung ke Jepang.
(ATP)
Tulis Komentar