Masyarakat Meranti Alami Kelangkaan BBM

Meranti, seputarriau.co -Masyarakat Kota Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti diminta tak perlu khawatir dengan stok ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium hingga beberapa hari kedepan.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP La Ode Proyek, Jumat (29/3/2019). Ia mengatakan, stok BBM bahkan dijamin masih akan tersedia lima hingga enam hari kedepan.
"Kalau BBM secara keseluruhan untuk pasokan aman, saya kira tidak ada masalah. Dan perlu saya informasikan bahwa sampai enam hari ke depan tidak akan habis," ujarnya.
La Ode mengatakan, jaminan ketersediaan itu dipastikan setelah pihak keamanan mengecek langsung ke gudang dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Kami sudah melakukan pengecekan dan berkoordinasi langsung dengan pihak Agen Penyalur Minyak Solar (APMS). Jadi jangan termakan isu yang beredar di masyarakat, untuk itu silahkan mengantre dengan baik," kata Kapolres.
Masyarakat di Kota Selatpanjang Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau diimbau tidak panik menyikapi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium yang terjadi. Apalagi hingga menimbun BBM untuk mengambil keuntungan pribadi.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disdagprinkop-UKM) Kepulauan Meranti, Mohamad Azza Faroni mengatakan pihaknya telah mengonfirmasi kepada pihak Agen Premium Minyak Solar (APMS) yang mendapat izin bahwa semua kerusakan dan kendala sudah diatasi.
"Sudah tidak ada masalah lagi, jadi masyarakat tidak perlu panik hingga membeli dalam jumlah berlebihan dan menimbunnya karena takut isu premium langka," terang Azza.
Dia juga menegaskan terhadap pihak-pihak yang sengaja menimbun BBM dengan tujuan mengambil keuntungan baik itu para pengecer tetap maupun pengecer dadakan, akan diberikan sanksi keras.
"Bisa saja nanti kita berkordinasi dengan pihak kepolisian untuk tindakan," tegasnya.
Sejuah ini Azza memastikan pihaknya terus melakukan pemantauan di lapangan, seperti di SPBU yang masih terlihat antrian pembeli.
"Saya dan Kapolres terus memantau perkembangan," sebutnya.
Salah seorang masyarakat Selatpanjang, Ikhsan mengaku sengaja ikut antrean karena takut isu kelangkaan BBM jenis premium.
"Takut tidak kebagian bensin, kita butuh motor untuk kerja, ujarnya.
Pihak APMS, kata Ikhsan, diminta jangan mengutamakan pembeli kelas industri daripada masyarakat yang untuk keperluan kendaraan pribadi. Hal tersebut menurutnya terjadi di salah satu SPBU di Selatpanjang, dimana petugas jaga mendahulukan pembeli yang diduga untuk keperluan industri.
"Saat kita sedang antre malah ada pembeli yang datang membawa banyak gelen, dan ironisnya malah dilayani oleh petugas SPBU. Kita minta pemerintah menindak yang seperti ini," harapnya.
(ARF )
Tulis Komentar