Menilik 4 Calon Gubri, Ini Kekuatan dan Kelemahan Mereka

Foto : Pengamat politik Riau, Saiman Pakpahan
PEKANBARU, seputarriau.co -Genderang pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Riau sudah ditabuh. Empat Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) akan bertarung. Mereka semua memiliki kekuatan, kelemahan masing-masing yang bisa ditilik untuk masyarakat menilai hingga memilih siapa di antara mereka yang patut dipilih nantinya.

Pengamat politik Riau, Saiman Pakpahan, mengatakan masing-masing Bapaslon memiliki basis kekuatan masing-masing. Namun derajad kuat sungguh berbeda.

Andi Rahcman, saat ini menjabat sebagai gubernur Riau akan diuntungkun dengan posisi nyaman sebagai gubernur, ketika berhadapan dengan Bapaslon lainnya.

Petahana, kata Saiman, lazim mendapatkan keuntungan berupa posisi kekuasaan yang merata di seluruh kabupaten/kota di Riau. Punya kekuatan uang dan birokrasi.

Dari sisi kepartaian, Andi Rahman juga adalah ketua partai pemenang pemilu di Riau. Basis kekuasaan partai akan menguntungkan beliau.

Firdaus, kata Siaman, adalah Wlikota Pekanbaru 2 periode, dan diyakini punya basis teritorial Pekanbaru, didukung penuhh oleh Kabupaten Kampar sebagai basis etnis Firdaus.

Sementara Syamsuar, Bupati Siak, menurut Saiman, adalah calon Gubernur Riau yang paling besar untungnya lantaran opini yang memposisikan beliau berhasil membangun Kabupatem Siak dengan tata kelola pemerintahan yang bersih.

“Syamsuar juga diuntungkan dengan citra partai bersih yang mendukung beliau di Pilgubri. Dan diketahui juga, dua kepala daerah Dumai dan Meranti adalah ketua Perpol yang mengusung Syamsuar,” ungkap Saiman.

Sementara Lukman Edi, kekuatan beliau ada dijejaring elite, krena beliau lebih lama berkarir di Jakarta ketimbang di Pekanbaru.

Sementara terkait kelemahan masing-masing bakal calon gubernur Riau, Saiman menguraikan, Andi Rachman dibaca publik sebagai pemimpin yang sangat lambat dan berhati-hari. Atas alasan itu, masyarakat menempatkan beliau tidak pada urutan paling atas setiap kali survey. Kelemahan berikutnya adalah, opini terlibatnya keluarga dalam posisi tertentu yang beririsan dengan kebijakan gubernur. Ini menjadi isu publik di Riau.

“Kalau Firdaus dinilai pimpinan yang gagal mengelola Kota Pekanbaru, terutama pada sektor banjir, sampah dan kemacetann,” kata Saiman.

Sedangkan kelemahan Syamsuar, kata Saiman, dia adaalah bupati dan pimpinan yang berbasis pamong praja tulen, terlihat dan terkesan lambat dalam urusan-urusan taktis, meski diakhir beliau mampu menyelesaikan persoalan.

“Syamsuar adalah tipikal kepemimpinan yang tradisional, namun sangat membela rakyat Melayu,” ucap Saiman.

Sementara kelemahan Lukman Edy, sangat elitis, terlalu banyak main di media, tidak mampu menjangkau akar persoalan.

“Sekarang yang harus dilakukan masing calon Gubernur ini dalam mencuri perhatian masyarakat dengan kerja nyata. Saat ini, masyarakat tinggal menghakimi para calon karena kerja telah mereka lakukan beberapa tahun yang lalu,” ujar Saiman.

sumber : www.riaukepri.com

(MN)


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar