Wisuda Sekolah Sebuah Tradisi Yang Perlu Ditinjau Ulang

Opini, seputarriau.co  - Wisuda telah menjadi tradisi dalam sistem pendidikan sebagai acara seremonial untuk menandai kelulusan siswa. Namun, terdapat argumen bahwa wisuda bagi anak sekolah sebenarnya tidak terlalu penting dan bahkan dapat memiliki dampak negatif. Apa saja yang menjadi alasan mengapa wisuda di tingkat sekolah dapat dianggap tidak esensial.

Wisuda sendiri menurut KBBI online adalah peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat. Wisuda merupakan proses akhir dalam rangkaian kegiatan akademik pada perguruan tinggi yang berguna sebagai tanda pengukuhan atas selesainya studi. Wisuda digelar dengan melibatkan proses pelantikan melalui rapat senat terbuka. Wisuda dilangsungkan untuk semua lulusan program studi dalam suatu perguruan tinggi.

Sayangnya, istilah wisuda saat ini udah mulai bergeser setelah banyaknya lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menggunakan kata ini buat menyebut perpisahan anak didiknya. Tak lupa dengan toga lengkap, dandanan bak orang dewasa, serta prosesi memindahkan kuncir tali toga dari kiri ke kanan. Acara semacam ini mengundang kritik dari banyak pihak, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), karena dianggap tidak etis
Kalau anak dibiasakan merasakan wisuda sejak lulus PAUD sampai kuliah, bukan tidak mungkin esensi wisuda itu makin berkurang, perhelatan wisuda diharapkan bisa jadi ajang melepas kelegaan bagi mereka setelah menyelesaikan tugas akhir yang tidak mudah. Memakai toga juga biasanya jadi pemacu semangat mereka yang masih berjuang menyelesaikan skripsi. Tapi kalau dari PAUD, SD, SMP, dan SMA aja anak udah dibiasakan menjalani wisuda lengkap dengan toga, esensi wisuda sesungguhnya jadi makin berkurang. Mereka jadi tidak merasakan lagi keistimewaan wisuda saat lepas kuliah, karena berpikir, “Ah, pakai toga lagi? Udah pernah”
Biaya yang Tidak Perlu, Wisuda sering memerlukan biaya tambahan untuk pakaian, dokumentasi, dan acara, termasuk di dalamnya sewa Gedung, bahkan beberapa sekolah menyelenggarakan acara wisuda di Hotel. Biaya ini dapat memberatkan keluarga, terutama yang kurang mampu, meskipun beberapa sekolah mencoba memberikan solusi dengan cara membuka tabungan uang wisuda, sebenarnya ada keperluan dana yang mendesak pada akhir masa studi anak yaitu biaya masuk sekolah/kuliah pada jenjang selanjutnya dan ini lebih urgen soalnya lebih menentukan masa depan.

Kesuksesan seorang individu di masa depan tidak ditentukan oleh upacara wisuda. Banyak orang sukses yang tidak menghadiri wisuda mereka tetapi tetap berhasil dalam karier dan kehidupan pribadi mereka. Kesuksesan lebih berkaitan dengan keterampilan, kerja keras, dan kesempatan daripada sekadar seremoni yang tidak terlalu penting
Selain pendapat di atas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan kegiatan wisuda tak wajib untuk tingkat PAUD, TK, hingga SMA, meski ada yang juga yang beralibi tidak wajib bukan bearti dilalarang, memang iya akan tetapi perlu juga seyogyanya mempertimbangkan urgensinya terutama bagi anak  yang sedang menyelesaikan satu jenjang Pendidikan sekolah, akan berbeda halnya jika wisuda dilakukan pada jenjang pendidikan tinggi, Kemendikbud Ristek juga menegaskan keguatan wisuda yang dilakukan sekolah tidak boleh sampai membebani orangtua. Sebab, pada dasarnya memang wisuda kelulusan di sekolah tidak bersifat wajib diadakan oleh sekolah ataupun diikuti siswa.

Agaknya kata ‘Perpisahan’ atau ‘Pelepasan’ bakal jauh lebih layak untuk menggambarkan prosesi acara kelulusan peserta didik dari sekolah. Beberapa sekolah juga ada yang memakai istilah ‘Penyerahan’, yang mana berarti menyerahkan kembali anak-anak didik kepada orangtua masing-masing, setelah beberapa tahun diasuh dan dididik secara formal oleh sekolahnya, atau acara syukuran kelulusan dapat juga dijadikan sebagai acara pengganti wisuda.

Meski wisuda sering dianggap sebagai momen penting, tidak semua orang melihatnya dengan cara yang sama. Bagi beberapa orang, kesuksesan dan pencapaian lebih berkaitan dengan kerja keras dan keterampilan yang diperoleh daripada seremonial. Biaya, waktu, dan tekanan yang terkait dengan wisuda juga menjadi alasan mengapa beberapa orang memilih untuk tidak menganggapnya penting. Ada banyak cara lain untuk merayakan pencapaian dan mempersiapkan masa depan tanpa harus melalui upacara wisuda.

Penulis Oleh : Joni, M.Pd

 

 


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar