Ancaman Pemblokiran dan Demo yang dilakukan para sopir angkutan.

Managemen Grab Tanggapin Ancaman dari Supir Angkutan

Foto : (Copyright detik.com)
JAKARTA, seputarriau.co - Eksistensi GrabCar terancam di Indonesia. Sang induk -- Grab -- pun akhirnya angkat bicara soal ancaman pemblokiran dan demo yang dilakukan para sopir angkutan.
 
Grab menegaskan bahwa mereka bukanlah operator layanan transportasi dan tak memiliki armada transportasi. Melainkan hanya sebuah perusahaan teknologi yang menghubungkan pengemudi dan penumpang. 
 
"Kami bekerja sama dengan perusahaan penyedia transportasi independen dalam menghantarkan layanan GrabTaxi, GrabCar, GrabBike, dan GrabExpress kepada para pelanggan kami," ujar Ridzki Kramadibrata, Managing Director untuk Grab Indonesia, dalam pernyataannya tersebut.
 
Grab juga menyebut bahwa pihaknya merupakan entitas legal di Indonesia, yang terdaftar sebagai pembayar pajak, dan berkomitmen untuk menaati semua peraturan dan ketentuan lokal yang berlaku.
 
Perusahaan asal Malaysia itu juga mengaku sudah secara proaktif berkomunikasi dengan pihak pemerintahan mau pun pemangku kepentingan industri untuk dapat menyediakan layanan transportasi yang efisien dan aman bagi masyarakat Indonesia.
 
"Kami percaya bahwa pengguna di Indonesia layak mendapatkan layanan transportasi yang lebih efisien dan lebih aman, dibandingkan dengan yang sudah ditawarkan oleh operator layanan transportasi yang ada saat ini," lanjut Ridzki.
 
Sayangnya Grab tak menjelaskan mengenai layanan GrabCar yang akan bersama Uber akan diblokir di Indonesia. Grab hanya menyebut bahwa armada GrabCar harus menggunakan mobil dengan umur di bawah 5 tahun.
 
Kebijakan ini diklaim melebihi ketentuan dari Perda No.5 Tahun 2014 yang menetapkan batasan maksimal umur kendaraan yang beroperasi di Jakarta, 10 tahun untuk bis dan 7 tahun untuk taksi.
 
Selain itu Grab juga menyebut bahwa pihaknya mempunyai proses seleksi dan pelatihan yang ketat, di mana semua pengemudinya dipastikan mempunyai SIM. Ada juga asuransi yang disediakan bagi penumpang dan pengemudi. Grab pun menginvestasikan dana sekitar Rp 50 miliar untuk program Elite Driver.
 
"Kami juga menggelar program GrabSchool yang bertujuan untuk membekali putra-putri dari mitra pengemudi Grab dengan keterampilan yang mendorong mereka untuk menjadi pribadi yang inovatif dan membuka lebih banyak pilihan jalur karir," tutup Ridzki.
 
Hari, Senin (14/3/2016), di Jakarta ada aksi mogok massal akan dilakukan sopir angkutan umum mulai kopaja, taksi, mikrolet sampai bajaj di Jakarta untuk memprotes transportasi berbasis aplikasi online.
 
Para peserta aksi mogok itu memarkir kendaraannya secara berderet di Silang Barat Daya Monas. Kehadiran layanan transportasi dengan aplikasi itu berimbas pada penurunan pendapatan pada para sopir angkutan umum lain, contohnya angkot
 
 
 
(MN/detik.com)


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar