Clementino Lamury : Hal Tersebut Jangan di Permasalahkan Lagi

PT Freeport
JAKARTA, seputarriau.co - PT Freeport Indonesia akhirnya berbangga hari bisa memiliki rekomendasi izin ekspor konsentrat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Jika di menoleh kebelakang, PT Freeport sama sekali tidak ada menyetor dana yang digunakan sebagai jaminan US$ 530 juta yang telah di isyaratkan oleh Kementerian ESDM sebagai bukti dan komitmen dalam membangun fasilitas pengelolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Indonesia.
PT Freeport beranggapan bahwa permasalahan setoran sebesar US$ 530 juta tersebut jangan lagi dipermasalahkan karena PT Freeport tetap bekomitmen akan membangun smelter. PT Freeport berjanji pebangunan smelter akan segera terealisasi.
"Memang salah satu syarat yang diminta pemerintah harus menyerahkan US$ 530 juta, namun tetapi bottom line dari itu yang diperhatikan pemerintah adalah kami harus segera merealisasikan investasi tersbut," ucap Direktur PT Freeport Indonesia, Clementino Lamury, yang usai rapat dengan Komisi VII di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (06/02/2016).
Sambung Clementino, sejauh ini pihaknya telah menandatangani sejumlah kontrak untuk pembangunan smelter. Dengan total dana yang investasi diglontorkan untuk pembangunan smelter mencapai US$ 2,3 miliar.
"Rencananya investasi yang kami siapkan sebesar US$2,3 miliar, per Desember lalu kami telah melakukan komitmen biaya dengan para vendor kami termasuk pembangunan yang terbesar dengan Chiyoda untuk engineering and procurement term of paymnet. Itu yang terjadi antar kami dan pemerintah, dan kami sangat senang sekali bisa mendapat jalan keluar, dan kami tetap memegang komitmen kami untuk menbangun smelter," tukasnya.
"Sementara kami menginginkan memang agar semua pembayaran yang terkait komitmen tersebut dilakukan berdasarkan term of payment. Itu yang terjadi antara kami dan pemerintah, dan kami senang bisa mendapatkan jalan keluar, tapi kami tetap akan komit untuk membangun smelter," tandasnya.
Sejauh ini, Freeport telah merealisasikan investasi sebesar US$ 168 juta dari total rencana investasi US$ 2,3 miliar untuk pembangunan smelter.
"Sebagaimana komitmen kami, bahwa kami harus melakukan pembangunan smelter di dalam negeri. Investasi kami yang sebesar US$ 2,3 miliar dan sudah kami realisasikan US$ 168 juta itu akan kami bangun di Kabupaten Gresik," pungkas dia.
(IS/int)
Tulis Komentar