BPPMKB Sosialisasi Strategi Analisa Dampak Kependudukan 2020

Selasa, 08 November 2016

PEKANBARU, seputarriau.co Plt. Walikota Pekanbaru H. Edward Sanger, SH. M.Si diwakili oleh Asisten IV DR. Mutia Eliza MM,  Selasa (8/11) mengatakan dalam jangka antara tahun 2020 - 2030 akan terjadi bonus demografi yang berarti penduduk usia produktif lebih banyak daripada usia non produktif.

"Jika bonus demografi ini Selanjutnya, Ia menyebutkan apabila usia produktif ini berkualitas dan baik, maka negara akan maju dan berkembang," ungkapnya saat
membuka secara resmi acara Sosialisasi Kebijakan dan Strategi Analisa Dampak Kependudukan Kota Pekanbaru tahun 2016.

Sosialisasi yang diselenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan  Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPPMKB) Kota Pekanbaru tersebut guna memberikan pemahaman terkait pengelolaan kependudukan. Diproyeksikan di tahun 2020 jumlah penduduk kota Pekanbaru sebanyak 1.169.070 jiwa.

Bertempat di ruang rapat walikota, Mutia Eliza mengatakan acara sosialisasi ini bertujuan untuk membuat kebijakan tentang pengendalian penduduk. Diketahui jumlah penduduk Pekanbaru saat ini berjumlah 1.038.118 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk 4,6 persen pertahun.

"Kita ketahui bahwa tahun 2020-2030, kita akan menghadapi bonus demografi. Dimana usia produktif itu lebih banyak daripada usia yang tidak produktif. Jadi, usia produktif ini dari 15-64 tahun," jabarnya.

Apabila bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dan tingkatkan dengan kualitas masyarakat, maka ini akan sia-sia dan pembangunan akan terhambat.

“Kita berharap dengan adanya sosialisasi ini, maka instansi atau SKPD atau stakeholder bisa memahami dampaknya apabila penduduk ini tidak dikendalikan pertumbuhannya dari sekarang," ujarnya.

Sementara itu, dalam laporannya Kepala BPPMKB Pekanbaru, M. Amin, M.Simengatakan bahwa kota Pekanbaru dengan luas wilayah 632,26 m2 saat ini memiliki jumlah penduduk 1.038.118 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk 4,6 persen pertahun.

"Diproyeksikan di tahun 2020 jumlah penduduk kota Pekanbaru sebanyak 1.169.070 jiwa. Tingginya laju pertumbuhan penduduk di kota Pekanbaru bukan hanya disebabkan oleh angka kelahiran murni, namun juga disebabkan oleh angka migrasi yang tinggi," katanya.

Ditambahkannya,  oleh karena itu sosialisasi ini sangat penting bagi Pemko Pekanbaru melakukan kegiatan sosialisasi kebijakan dan strategi analisa dampak kependudukan yang di fasilitasi oleh perwakilan BKKBN Provinsi Riau.

"Sosialisasi ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan kependudukan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kebijakan dalam upaya pengendalian penduduk dan pembangunan daerah. Kiranya perlu ditindaklanjuti dengan pengembangan suatu model solusi strategis dampak kependudukan," harapnya.
(MBN/ Humas Pemko)