PEKANBARU, seputarriau.co - ALIANSI pemuda Melayu Kota Pekanbaru sebagai penegak Marwah kota Pekanbaru mengharap kan pada datuk-datuk adat yg bertikai di LAMR ini semoga cepat selesai dan damai.
Kami sangat kecewa dan menyesali atas kejadian ini yg merugikan kita melayu marwah tercoreng. 20 tahun kami berjuang menjaga marwah dan mengangkat harkat martabat melayu dan anak negeri. Serta masyarakat dlm lindungan adat. Dengan begitu gampang datuk-datuk menjatuhkan Marwah kita dengan terjadinya berseteru berkepanjangan sesama kita melayu tidak ada yang mau mengalah dan merasa benar kedua belah pihak yg bertikai.
Tidak menghargai dan tidak menjaga perasaan hati kami yg mana dlm perjuangan-perjuangan kami sangat berisiko dalam menegakkan Marwah dan untuk mengangkat harkat martabat melayu yang menimbulkan banyak korban luka-luka dan bahkan ada yg meninggal dalam berjuang untuk Negeri (pakta)
Dalam perjuangan tersebut kami seperti Ayam kehilangan Induk tidak ada datuk-datuk dan tokoh-tokoh melayu memperhatikan perjuangan kami, ada hanya beberapa datuk dan tokoh yang memberi semangat untuk kami pejuang-pejuang melayu.
Tetapi kami iklas dlm berjuang demi Bumi Lancang Kuning yg kita cintai.
Tetapi kenapa pada saat mulai bersatu bermunculan gelar datuk Adat yang sangat banyak. Kok bisa ini terjadi siapa sebenarnya yg bisa mendapat gelar di LAMR ini dan mendapatkan kedudukan sebagai Pimpinan dan Pengurus, apakah cara Asal-asalan saja mendudukan seseorang menjadi pengurus di LAMR ini. Karena ini masalah Adat dan Budaya harus orang paham yang mengerti adat. Kalau sembarangan meletak kan seseorang tidak pada tempatnya dan tidak paham tentang adat bakal seperti inilah yg terjadi. Siapa yg merasa kecewa dengan tercorengnya adat ? tentu yg sangat kecewa dan kesal adalah pars pejuang-pejuang penegak marwah. Karena merasakan pahitnya dalam berjuang datuk-datuk yang tidak ikut berjuang tentu tidak merasakan rugi bila marwah tercoreng, Karena tidak merasakan kepahitan dalam berjuang. Mau hancur negeri dan jatuh marwah masa bodoh, kami pemuda dan anak negeri sangat malu atas kejadian pertikaian ini.
Sementara perkataan sakral ini selalu disebut sebut ADAT BERSANDI SARAK, SARAK BERSANDIKAN KITABBULAH Sebagai Pedoman dalam kehidupan kita didunia ini, LAMR tidak dibenarkan pantang dan tabu utk dilakukan berbisnis atau berniaga apalagi berbentuk badan badan Usaha(Perusahaan) dan juga untuk datuk-datuk Pemimpin LAMR.
Pahami Bahwa LAMR bukanlah milik Pribadi kelompok atsu golongan tetapi milik anak negeri dan masyarakat adat. Jadi siapapun berhak berbicara pd saat adat terombang ambil dan marwah adat terkoyak oleh oknum-oknum pemimpin adat, Makanya benar menurut segi pandang datuk syaffarudin Poti, bahwa yang layak duduk di LAMR ini adalah orang yang paham Adat. Kalau orang sudah paham dengan Adat, tidak ada yang berebut untuk menjadi ketua lebih banyak menolak menjadi ketua. Mendalam dan sakral perkataan datuk Poti ini.
Menyayat hati yang bungkuk termakan sarung dapat karma yang buruk. Dan yang lurus mendapatkan karma yang baik selamatlah dunia dan Akirat (pakta) semoga dengan terjadi pertikaian ini menjadi petunjuk dan pengingat diri bagi datuk-datuk kita... Dan merenungkan diri dan berkata dalam hati, siapkah saya menjadi pemimpin pd LAMR yang sangat Sakral ini?
"Semoga pertikaian ini cepat terselesaikan malu kita dipandang oleh masyarakat luar (aib,) yg benar akan tetap. Benar utk selamanya. Yg salah akan tetap salah. Untuk selamanya", Tutupnya