Kampus

Tim Pengabdian UNRI Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Kompos dari Jerami Padi

Kampar, seputarriau.co  – Tim pengabdian Universitas Riau desa Pangkalan Serik Kecamatan Siak Hulu menyosialisasikan cara pembuatan pupuk kompos dari bahan utama jerami padi, Selasa (23 Juli 2019.
Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada desa, lebih dari itu kegiatan ini juga sebagai peningkatan pengetahuan masyarakat untuk memanfaatkan limbah di lingkungan persawahan. Pembuatan pupuk kompos ini dapat mengurangi limbah jerami di persawahan, sehingga masyarakat akan lebih muda dalam melakukan penggarapan tanah saat turun ke sawah. Masyarakat juga harus lebih bisa memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar untuk menghasilkan pupuk kompos. Karena biasanya masyarakat hanya mengandalkan pupuk kimia bantuan dari pemerintah provinsi.
Kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk kompos ini merupakan tahap 2 atau kegiatan puncak. Sebelumnya telah dilakukan juga sosialisasi pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL) yang merupakan kegiatan tahap 1. MOL ini berguna sebagai aktivator yang akan mempercepat proses fermentasi pupuk kompos dari jerami. MOL atau Mikro Organisme Lokal adalah larutan hasil proses fermentasi dari berbagai jenis bahan-bahan organik. Larutan MOL mengandung bakteri, perangsang pertumbuhan, unsur hara mikro dan makro, dan sebagai agens hayati pengendali hama dan penyakit tanaman. Dengan kandungan-kandungan tersebut MOL dapat digunakan sebagai dekomposer, pupuk hayati dan sebagai fungisida organik. Larutan MOL dapat dibuat dengan teknologi yang sangat sederhana. MOL bisa dibuat dengan memanfaatkan limbah rumah tangga atau tumbuhan. Bahan-bahan alami yang biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan MOL antara lain nasi basi, buah nanas, bonggol pisang, jerami, gedebog pisang, sisa-sisa sayuran dan lain sebagainya.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar memberikan sosialisasi namun juga dilakukan praktik langsung bagaimana cara pembuatan pupuk kompos tersebut sehingga masyarakat yang datang dapat melihat langsung langkah-demi langkah pembuatannya. Kegiatan social ini merupakan strategi program pembangunan masyarakat yang diantaranya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait dari sosialisasi atau penyuluhan yang diadakan. Sosialisasi dan praktik tentang cara pembuatan pupuk kompos dari jerami padi untuk masyarakat desa Pangkalan Serik dilaksanaan oleh tim pengabdian Universitas Riau yang terdiri dari 10 orang mahasiswa dan berasal dari jurusan yang berbeda-beda. Tim pengabdian ini dibawah bimbingan Bapak Prof. Dr. Sujianto, M.Si dan Bapak Syofian, S.Sos, M.Si.
Pada umunya kegiatan pembuatan pupuk kompos ini belum pernah dilakukan oleh masyarakat, karena pengetahuan yang terbatas. Karena masyarakat desa Pangkalan Serik ini mayoritas pekerjaannya adalah petani maka pembuatan pupuk kompos ini sangat bagus untuk dilakukan. 
Menurut Bapak Tamir yang merupakan RW Dusun 1 desa Pangkalan Serik, setelah diadakannya sosialisasi ini masyarakat lebih mengerti pemanfaatan bahan limbah untuk pembuatan pupuk kompos.


“Setelah diadakan sosialisasi cara pengolahan limbah menjadi pupuk kompos masyarakat menjadi lebih tahu, bahwa pemikiran tentang jerami, batang pisang, sayuran sisa serta bahan lainnya sangat bermanfaat, dapat dijadikan sebagai pupuk kompos” Pungkasnya.


“kegiatan seperti ini memang sangat bagus dijalankan karena dengan adanya tim pengabdian yang datang ke desa kami dan membawa ilmu baru tentunya ini sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan baru tentang pupuk. Karena kalau untuk saya sendiri, saya baru mengetahui cara pembuatan decomposer pupuk seperti ini menggunakan bahan-bahan bekas dan untuk pembuatan ini warga hanya perlu mengeluarkan uang sekitar 5 ribu untuk membuat pupuk sebnyak 50 kg” sambungnya.


Kegiatan ini menarik simpati dan perhatian masyarakat sekitar karena memang sangat bermanfaat bagi masyarakat desa Pangkalan Serik karena sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai petani padi. Adanya kegiatan sosialisasi ini diharapkan para petani dapat membuat sendiri pupuk sehingga tidak lagi mengeluarkan biaya yg cukup mahal untuk membuat pupuk. Program ini diharapkan bisa terus berlanjut meskipun tim pengabdian sudah tidak lagi melaksanakan pengabdian di Desa Pangkalan Serik Kecamatan Siak Hulu. Bentuk dari kelanjutan program kerja ini adalah para petani diharapkan bisa memproduksi pupuk sendiri dan bisa diperjual-belikan.

(MN)